Tak Jadi Bawa Dea ke Pressure Test MasterChef Indonesia Season 9, Ternyata Begini Asal Usul Batagor

- 4 Februari 2022, 20:15 WIB
Tak jadi bawa Dea ke Pressure Test MasterChef Indonesia Season 9, ternyata begini asal usul batagor.
Tak jadi bawa Dea ke Pressure Test MasterChef Indonesia Season 9, ternyata begini asal usul batagor. / YouTube MasterChef Indonesia/

 

 

DESKJABAR – Dea MasterChef Indonesia Season 9 (MCI 9) hampir masuk Pressure Test saat kompetisi pertamanya di Gallery MCI 9.

Saat itu, Dea tidak menjadi pemenang dalam challenge pertama membuat nasi goreng. Saat itu, challenge nasi goreng telah dimenangkan oleh Prince Victor. Hingga akhirnya, Dea harus mengikuti challenge kedua.

Seperti kita tahu, challenge kedua MasterChef Indonesia Season 9 adalah merupakan tiket masuk peserta untuk masuk Pressure Test.

Baca Juga: Ingin Doa Cepat Terkabul, Ini 5 Waktu Mustajab, Lakukan Begini Ketika Sholat

Saat itu, peserta ditantang untuk memasak jajanan khas daerah kota Bandung, yakni batagor.

Usai para peserta memasak batagor, para juri memanggil Dea pertama. Dea tampak percaya diri dengan masakan batagor yang Ia buat.

Menurut para juri yang terdiri dari Chef Juna, Chef Arnol dan Chef Renata menyatakan bumbu kacang yang dibuat Dea enak rasanya.

Namun, rasa isian batagor yang dibuat Dea teksturnya terlalu kenyal. Bahkan, hingga membuat rasa dagingnya hilang.

Baca Juga: INILAH Penyebab Seseorang Bisa Terkena SIHIR Atau SANTET Ustadz Danu Menjelaskan Penyebabnya

Namun, akhirnya, bumbu kacang enak yang dibuat Dea berhasil menyelamatkan Dea menjadi tidak masuk pressure test saat itu.

Asal Usul Batagor

Dilansir DeskJabar.com dari kanal YouTube Fanbase Tiktokers ‘sejarah batagor’ yang diunggah pada 23 Juli 2021, begini asal-usul batagor:

Ternyata batagor diciptakan dalam keadaan yang tidak sengaja. Pada tahun 1973, ada perantau asal Jawa Tengah yang bernama H. Isan yang merantau ke Bandung, Jawa Barat.

Di Bandung, Ia menjual bakso tahu kukus keliling. Namun, sayangnya ternyata bakso tahu yang Ia jual ternyata tidak selalu habis setiap harinya.

Alhasil, bakso tahu yang tidak habis tersebut lalu Ia bagikan ke tetangga. Namun, agar tidak cepat basi, akhirnya Ia menggoreng bakso tahu tersebut dulu.

Baca Juga: Rajin Ibadah Namun Sulit Rezeki, Begini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Kemudian, Ia membagikannya ke tetangga ditambah saus kacang yang Ia racik sendiri. Ternyata, bakso tahu ditambah saus kacang tersebut sangat disukai para tetangganya.

Maka, mulai saat itu, H. Isan yang dikenal juga sebagai Kang Isan membuat kuliner yang dikenal sebagai batagor.

Batagor tersebut sangat laku bahkan dikenal menjadi besar dan terkenal. Hingga kini dikenal sebagai batagor H. Isan di masyarakat.***

Editor: Ferry Indra Permana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah