Network
DESKJABAR - Terlalu banyak asam urat (uric acid) dalam tubuh yang tidak mampu dikeluarkan ginjal lalu menumpuk di persendian, merupakan penyebab penyakit asam urat.
Penderita asam urat juga bisa mengalami gejala nyeri, pembengkakan, serta rasa panas di area persendian.
Menurut praktisi pengobatan sunah Indonesia, dr. Zaidul Akbar, asam urat pada dasarnya berasal dari kata asam dan urat. Terlalu banyak uric acid dalam tubuh salah satunya akibat sering mengonsumsi produk-produk bersifat asam yang mengandung lemak trans.
Baca Juga: Air Kelapa Segar vs Air Kelapa Bakar? Ini Rekomendasi dr Zaidul Akbar untuk Penderita Hipertensi
Dalam video yang tayang di YouTube dr. Zaidul Akbar Official, 24 September 2020, berjudul Makanan Penderita Asam Urat?" dr. Zaidul Akbar menyarankan agar penderita asam urat menghentikan konsumsi produk-produk yang mengandung lemak trans tersebut.
Lalu bagaimana cara memperbaiki kondisi penderita asam urat?
Zaidul Akbar menyarankan penderita asam urat untuk banyak mengonsumi pare atau ramuan yang terbuat dari pare dan sereh serta mengonsumsi air yang banyak.
Menurut dia, ada beberapa produk makanan bersifat asam lain yang sebaiknya dikurangi atau tidak dikonsumsi penderita asam urat.
"Produk-produk yang mengandung tepung, nasi, gula pasir, dan daging-dagingan, dikurangi atau distop dahulu," ujar dr. Zaidul Akbar.
Sebagai pengganti, dr. Zaidul Akbar menyarankan penderita asam urat untuk mengonsumsi makanan-makanan yang bersifat basa atau istilahnya alkaline forming food.
"Kalau ibu-ibu mau cobain, bisa diblender kacang panjang dan seledri. Insya Allah akan membantu, ditambah resep (pare dan sereh) yang tadi," tutur dr. Zaidul Akbar.
Jika penderita asam urat mengalami radang atau nyeri, dr. Zaidul Akbar merekomendasikan tambahan rempah berupa jahe dan kunyit.
Baca Juga: Manfaat Ruqyah Bagi Muslim, Simak Penjelasan Zaidul Akbar Soal Kesehatan Ruhiyah dan Non Ruhiyah
Baca Juga: TEMUAN JEJAK MISTERIUS di TKP Pembunuhan Ibu dan Anak Subang, Menanti Pemiliknya 'Bernyanyi'
"Itu insya Allah membantu. Itu yang saya tahu. Wallahualam," ucap dr. Zaidul Akbar menjelaskan.***
