DESKJABAR – Seringkali jika di momen HUT Kemerdekaan RI pada 17 Agustus, seringkali disuguhi film-film perjuangan dari perpektif masyarakat Indonesia seperti Janur Kuning, Merah Putih, Darah Garuda, dsb.
Namun ada kabar menggembirakan, menjelang HUT Kemerdekaan RI tahun ini ada film berjudul “De Oost” atau dalam bahasa Inggris “The East” yang memberikan perpektif baru dari kacamata orang-orang Belanda.
The East adalah film yang menyajikan kekejaman pemberontakan tentara Westerling dari kacamata seorang tentara bayaran Belanda, yang ada di pasukan Westerling.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Adam Malik Soal Ancaman Nikita Mirzani
Meski film De Oost sendiri merupakan film fiksi, namun cerita dalam film ini memiliki sisi historis yang menarik. Tayang film ini secara eklusif di Mola TV.
Di film berdurasi 2 jam 17 menit ini, sang sutradara yang juga penulis naskah The East, Jim Taihuttu keturunan Maluku berani menguak kekejaman Westerling yang memunculkan pro dan kontra di masyarakat Belanda sendiri.
Film The East mengisahkan sosok Raymond Westerling, yang diperankan Marwan Kenzari, pemimpin Depot Speciale Troepen (DST), satuan khusus militer Belanda yang terlibat dalam operasi melawan pasukan anti-gerilya di Sulawesi Selatan yang berlangsung dari 1946 hingga 1947.