Network
DESKJABAR – Momen lebaran memiliki dorongan yang sangat penting untuk mendongkrak ekonomi nasional. Karena pada momen itu, hampir semua jenis usaha mengalami permintaan pasar yang tinggi, termasuk sektor otomotif, dalam hal ini mobil.
Maka tidak heran, sebelum terjadinya pandemi Covid-19, lebaran sering disebut sebagai momen “marema”, kesempatan untuk meraup keuntungan sebanyak-banyaknya, termasuk di pasar mobil.
Namun seperti lebaran tahun lalu, lebaran tidak lagi menjadi momen untuk meraup keuntungan sebanyak-banyaknya, akibat pandemi. Perawatan mobil kali ini mencoba menerka, akankah Lebaran 2021 permintaan mobil akan meningkat, atau justru anjlok.
Baca Juga: Akibat Cuaca Ekstrem di Perairan Indonesia Hingga Pekan Depan, Izin Pelayaran Diperketat
Ada beberapa momen yang ditunggu-tunggu oleh penjual dan pembeli mobil setiap tahunnya. Mulai dari pameran otomotif hingga menyambut hari raya Idul Fitri, karena biasanya ada penawaran menarik atau sekedar jadi momen paling pas untuk memiliki kendaraan baru.
Sayangnya, sejak Maret 2020 pandemi Covid-19 sudah masuk ke wilayah Indonesia. Sejak itu pula ekonomi nasional terdampak sangat hebat. Daya beli masyarakat anjlok. Sementara kalangan menengah ke atas mencoba untuk menahan uang mereka untuk jaga-jaga melihat perkembangan pandemi.
Akibatnya, menjelang musim lebaran yang biasanya membawa tren peningkatan pembelian mobil, pada tahun 2020 harapan itu jauh dari kenyataan.
Baca Juga: Ramadhan 2021, Inilah 5 Kota di Dunia yang akan Berpuasa Paling Lama dan Paling Sebentar
Demikian pula untuk mobil baru, Marketing and CR Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Hendrayadi Lastiyoso, saat itu menilai bahwa pandemi Covid-19 telah berdampak pada anjloknya permintaan mobil baru, termasuk pada momen lebaran.
