Lebih lanjut, Eyang Ratih pun juga mencoba meramalkan kehidupan setelah pernikahan mereka berlangsung, dikatakannya, di tahun kelima, rumah tangga Aurel dan Atta akan ada guncangan.
“Di tahun kelima, sudah mulai merasakan seperti bukan pacaran lagi karena sudah menjadi miliknya. Nah di situ sudah ada gonjang-ganjing,” ujarnya menjelaskan.
Oleh karenanya, Eyang Ratih sebagai seorang spiritualis hanya bisa mengingatkan agar tetap saling menyayangi dan saling meredam sifat egois mereka masing-masing.
“Nah, makannya, tugas kita sebagai spiritualis hanya bisa mengingatkan. coba redam egoisnya, tetap menyayangi, tetap seperti sedia kala, perhatian, menyayangi karena kasihan karena yang dibutuhkan hanya perhatian dan kasih sayang,” ujarnya menguraikan.***