Stimulasi untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Down Syndrome, Ini Kata Dokter RS Harapan Kita

- 21 Maret 2021, 10:17 WIB
Ilustrasi anak-anak disabilitas di SLB Bahagia Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Ilustrasi anak-anak disabilitas di SLB Bahagia Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. /DeskJabar/Istimewa/

DESKJABAR - Stimulasi menjadi kunci untuk pertumbuhan dan perkembangan anak- anak yang mengalami kelainan kromosom trisomi 21 atau down syndrome. Demikian dikatakan ahli sitogenetika Dr. dr. Lydia Pratanu, MS.

“Perlakukan anak yang mengalami down syndrome seperti anak-anak yang normal pada umumnya. Pemberian stimulasi kegiatan itu semakin dini semakin baik,” kata Lydia dalam Webinar “Down Syndrome dan Genetika” yang diadakan Cordlife, Sabtu, 20 Maret 2021.

Berbagai penelitian secara global, kata dokter yang bekerja di Badan Layanan Umum Pemerintah yaitu Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita itu, menunjukkan adanya kecenderungan bahwa musik memiliki pengaruh yang baik bagi anak-anak yang mengalami down syndrome.

Baca Juga: HARI DOWN SYNDROME SEDUNIA: Bukan Penyakit, Yuk Kita Kenali soal Down Syndrome

Baca Juga: Drakor Navillera Mulai Tayang di Netflix 22 Maret 2021, Saksikan Akting Song Kang Jadi Balerino

Baca Juga: HUMOR SUEB: Diterima Bekerja

Lydia mencontohkan salah satu stimulasi yang bisa diberikan adalah mengajak anak mendengarkan musik. Jangan membiasakan anak down syndrome untuk berdiam diri atau membiarkannya menjadi pasif seperti memberi tontonan TV tanpa dibatasi.

"Jika anak-anak down syndrome ini tidak distimulasi dan hanya dibiarkan untuk pasif dan terisolasi, mereka punya kecenderungan untuk mengalami autisme, kecenderungannya ada sebesar 30 persen. Ajak jalan-jalan ke taman, kebun binatang, atau lingkungan sekitar. Dia butuh itu, jangan didiamkan, that’s not right,” kata Lydia.

Wanita yang mendapatkan gelar Doktor di Universitas Indonesia itu juga mengatakan di samping stimulasi kegiatan, anak-anak down syndrome juga harus menerima imunisasi yang sama seperti anak-anak normal lainnya.

Imunisasi menjadi lebih penting bagi yang mengalami trisonomi 21 karena mereka lebih rentan untuk mengalami komplikasi penyakit akibat lebihnya jumlah kromosom yang dimiliki di dalam tubuhnya.

“Imunisasi itu penting karena mereka lebih rentan tertular penyakit, diupayakan semaksimal mungkin agar ia pun dapat tetap sehat,” ujar Lydia.

Menurut dia, stimulasi yang diberikan juga bisa membantu anak untuk memahami konsep sosialisasi dan interaksi yang terjadi di masyarakat.

Sehingga, dapat dikatakan, dengan memberikan stimulasi, orangtua juga memberikan bekal bagi anaknya untuk dapat bersosialisasi hingga bekerja saat sudah dewasa.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x