Kanker Payudara Boleh Berobat Alternatif atau Tidak? Ini Penjelasannya

- 20 Maret 2021, 14:31 WIB
Ilustrasi logo kanker payu dara
Ilustrasi logo kanker payu dara /net/istimewa/

DESKJABAR - Penderita kanker payudara boleh mencoba pengobatan alternatif, termasuk jamu-jamuan, namun ada jangka waktu maksimalnya. Demikian dikatakan Dokter spesialis bedah onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Sonar Soni Panigoro.

"Kalau mau coba (pengobatan alternatif) jangan lewat dari satu bulan. Tolong ada batasnya kalo mau mencoba. Begitu tidak ada efek, pindah saja (ke pengobatan medis)," kata dia dalam diskusi bersama media secara virtual, Sabtu, 20 Maret 2021.

Menurut dia, pengobatan kanker secara medis tetap akan lebih baik dilakukan pada stadium sedini mungkin sesuai tipe kanker. Penundaan pengobatan, misalnya karena mau terlebih dulu menggunakan cara alternatif, bisa berisiko menyebabkan sel kanker semakin berkembang.

Baca Juga: Siraman Aurel: Keluarga Besar Aurel Hermansyah dan Yuni Shara Turut Hadir, Semua Mendoakan Aurel dan Atta

Baca Juga: SEJARAH IKAN MUJAIR: Siapa Penemu dan Sejak Kapan Dikembang Biakkan di Indonesia?

Lenih lanjut Sonar menjelaskan, semakin menunda pengobatan, sel kanker dipastikan akan semakin berkembang.  Dari beberapa studi para pasien yang terlambat datang  --minimal separuhnya-- karena dia mencoba dulu pengobatan alternatif.

“Tidak ada satu pun yang menunjukkan hasil, mau itu jamu, herbal, (perangkat kesehatan) jaket," kata Sonar.

Pada kasus kanker payudara, sebut Sonar, pengobatan alternatif bisa saja memberikan sugesti pasien bahwa tumor yang ada dalam tubuhnya mengeras dan ini pertanda baik. Padahal, sebenarnya justru kabar buruk bagi pasien karena tumor ganas bertambah besar atau berkembang.

Dia mengungkapkan, di kedokteran yang jelas punya puluhan tahun studi masih banyak kegagalan dalam pengobatan. Tidak semua pengobatan berhasil. Kanker payudara 75 persen tertangani, 25 persen tidak berhasil karena obat tidak mempan.

Baca Juga: HUMOR SUEB: Nonton Film Dewasa

Dia mengingatkan, apabila Anda mencurigai ada benjolan di payudara yang bisa saja kanker segeralah berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan medis dan pengobatannya.

Umumnya, apabila dokter mencurigai benjolan ternyata kanker, maka Anda disarankan melakukan biopsi. Apabila memang kanker, maka pengobatan akan ditentukan dan umumnya pembedahan, setelahnya terapi tambahan antara lain penyinaran, kemoterapi, hormonal atau terapi target.

Bila kanker terlanjur ditemukan pada stadium lanjut, misalnya kanker menyebar ke organ tubuh lain, maka dokter akan memberikan terapi palitiaf untuk memperbaiki kualitas hidup pasien.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x