Berdasarkan data dari 17 studi di PubMed, EMBASE, dan Web of Science yang pernah diterbitkan sebelum 11 April 2020.
Diketahui ada hubungan antara gorengan dengan risiko menderita penyakit jantung.
Seluruh studi itu melibatkan 562.445 partisipan. Tak hanya itu, tim peneliti juga mengumpulkan data dari 754.873 partisipan dan 85.906 kematian untuk mencari tahu korelasi antara makanan yang digoreng dan risiko kematian.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Cimahi Rabu 17 Februari, Peluang Hujan pada Siang Hingga Malam Hari
Hasilnya, partisipan yang mengonsumsi banyak makanan digoreng memiliki risiko lebih tinggi pada:
- 28% lebih tinggi mengalami penyakit jantung
- 22% lebih rentan menderita masalah jantung koroner
- 37% ancaman mengalami gagal jantung
- 12% risiko gagal jantung
- 3% risiko stroke
Meski demikian, bukti yang dimiliki masih terbatas. Bisa juga temuan-temuan sebelumnya tidak konsisten.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kabupaten Bandung Barat Rabu 17 Februari, Potensi Hujan Siang Hingga Malam Hari
Apabila periode penelitian diperpanjang, bisa diketahui kian jelas hubungan antara mengonsumsi makanan yang digoreng dengan risiko kematian akibat penyakit jantung.
Selain itu, studi-studi di atas juga hanya melihat dampak dari satu jenis makanan yang digoreng seperti ikan goreng tepung atau kentang goreng.
Berapa total asupan kalori partisipan tidak ikut dihitung. Jadi, korelasi antara gorengan dengan risiko penyakit jantung bukan sebab-akibat, hanya saja ada hubungannya apabila dikonsumsi berlebih.***