'Murak Manggoe 2020', Pentas Seni Orang Garut di Tengah Pandemi Covid-19

- 28 Desember 2020, 22:37 WIB
SALAHSATU penampilan dalam “Murak Manggoe 2020” yang diselenggarakan Komunitas Budaya Posstheatron.
SALAHSATU penampilan dalam “Murak Manggoe 2020” yang diselenggarakan Komunitas Budaya Posstheatron. /DeskJabar/

DESKJABAR - Murak pentas seni di malam minggoe (Murak Manggoe) adalah program tahunan dari Komunitas Budaya “Posstheatron”, Garut, Jawa Barat.

Posstheatron merupakan wahana pembuka ruang bagi para penggiat seni  untuk  mempertunjukan kreasinya pada masyarakat. Tujuannya, agar aneka ragam seni yang ada di wilayah Kabupaten Garut, eksistensinya tetap terjaga dan masyarakat dapat mengapresiasi atau menikmatinya.

Baca Juga: Garut: Wakil Bupati Helmi Budiman, Nahkodai PKS Garut untuk Periode 2020-2025

Baca Juga: Libur Nataru: Garut Perketat Pengawasan, Alun-alun Ditutup Pintunya Digembok

Pupuhu komunitas budaya Posstheatron, Fachroe di sela kegiatan di Padepokan Sobarnas Martawijaya, Jalan Raya Cipanas,Tarogong Kaler, Garut, Sabtu 26 Desember 2020 menuturkan, Murak Manggoe tahun 2020 ini mengusung tema "Mari Membakar Kasur agar Seni Tidak Pernah Tidur". Meski di tengah wabah pandemi, publik seni tetap harus terbangun.

 

Adapun pertunjukan yang di-purak dalam Murak Manggoe 2020 ini adalah seni tradisional dan modern. Yaitu musikalisasi puisi oleh Poesual Art. Show, tari Mulatwani, dramatisasi sajak “Hiji Pamplet di Tanah Sunda nu Merdeka” karya Rosied E. Abby oleh peserta Teaterapi 11 Posstheatron.

"Kemudian tari oleh Sakinten dan dari LSS STIE Yasa Anggana, Musik The Bazzier, juga monolog ‘Anjing’ karya Rahman Sabur oleh Abas dari Teater Jalarea Uniga. serta Screening Dokumenter dan bicang-bincang Festival Nyaneut." ujarnya.

Baca Juga: Covid-19: Di Garut, Sebanyak 1.447 Pasien Masih Menjalani Isolasi

Halaman:

Editor: Zair Mahesa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah