SELAIN ke Masjid Al Jabbar, Tidak Ada Salahnya Wisata Religi ke Syaamil, Bagaimana Adab Memperlakukan Al Quran

30 Desember 2022, 15:22 WIB
Percetakan Al Quran Syaamil jadi tujuan wisata religi untuk mengetahui bagaimana adab memperlakukan Quran sebagai kitab suci /bandung.go.id/

DESKJABAR – Saat ini warga di Kota Bandung ramai memperbincangkan peresmian Masjid Raya Al Jabbar yang diresmikan pada Jumat 30 Desember 2022 oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Nantinya, masjid yang berdiri di atas kolam retensi seluas lebih dari 25 hektare tersebut, selain tempat ibadah nantinya akan menjadi destinasi wisata religi di Kota Bandung.

Namun tidak ada salahnya selain berkunjung ke Masjid Al Jabbar, tidak ada salahnya mencoba wisata religi ke persecatakan Quran Syaamil, yang berada di Kota Bandung juga.

Di sini pengunjung terutama umat Islam mengetahui bagaimana adab memperlakukan Quran sebagai kitab suci yang merupakan kumpulan firman Allah yang diturunkan melalui Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Gubernur Jabar Ridwan Kamil akan Kerahkan Ribuan PNS ke Mesjid Al Jabbar, Ada Apa Gerangan?

Barangkali masih banyak umat yang masih abai atau bahkan lupa adab memperlakukan Quran dengan benar.

Apa Itu Syaamil dan Dimana Lokasinya?

Sebenarnya di Kota Bandung ada sejumlah perusahaan percetakan Al Quran seperti  Rumah Quran Bandung, Teddy Printing, Penerbit Jabal, dan Syaamil.

Namun ada yang membedakan percetakan Al Quran Syaamil dengan percetakan sejenis yang ada di Kota Bandung atau di kota-kota lainnya di Indonesia.

Percetakan ini juga sudah dijadikan sebagai tujuan wisata religi bagi umat Islam. Lokasinya berada di Jalan Babakan Sari No 71 Kiaracondong, Kota Bandung. Lokasinya memang tidak terlalu jauh dari Masjid Al Jabbar yang baru diresmikan.

Mengutip dari laman bandung.go.id, percetakan Syaamil sudah beroperasi selama 25 tahun mencetak Al Quran dan buku-buku tentang Islam.

Baca Juga: ADA Apa di Ma’rodh Masjid Al Jabbar, Disiapkan untuk Pengunjung dari Jawa Barat hingga Internasional

Percetakan ini berawal hanya dari sebuah garasi rumah, namun kemudian bekembang dengan menempati luas areal ruangan yang cukup luas.

Kapasitas produksi percetakan Syaamil bisa mencapai 9.000 Al Quran setiap harinya.

Apa Keistimewaan Syaamil Hingga Jadi Detinasi Wisata Religi

Untuk mengisi waktu liburan akhir tahun, tidak ada salahnya para orang tua mengajak anak-anaknya untuk berwisata religi ke Syaamil.

Di sini para pengunjung akan melihat bagaimana adab memperlakukan AL Quran baik saat diproduksi ternasuk bahan kertas, tinta maupun pada pasca produksinya, benar-benar memperhatikan kesuciannya.

Corporate Communication Director Syaamil, M Kh. Rachman Ridhatullah, mengemukakan bahwa hal yang membedakan percetakan Syaamil dengan lainnya adalah dari bahan baku hingga adab dalam mencetak.

"Kita memilih bahan baku halal. Kertasnya halal. Bahan baku cetak lain seperti tinta, lem, dan kuas itu terhindar dari bahan haram," ujar  Rachman.

Baca Juga: 4 REKOR yang Masih Dipegang Pele Hingga Meninggal di Usia 82 Tahun, 1999 Ditetapkan Sebagai Atlet Abad Ini

Demikian juga dalam adab saat mencetak Al Quran. Jika di percetakan lain memberlakukan mushaf seperti percetakan buku biasa, maka di Syaamil berbeda sama sekali.

Seluruh karyawan percetakan harus berada dalam kondisi berwudhu.

"Mereka juga menjaga pakaian, gunakan yang sepantasnya. Lalu, saat kita menempatkan hasil cetakan tidak boleh langsung menyentuh lantai. Tapi harus diberi ganjalan kayu," tutur Rachman.

Bahkan adab inipun tetap dijalankan dalam pengelolaan hasil cetakan Al Quran atau barang reject sekalipun.

"Kita daur ulang lagi, tapi tetap jgn sampai menyentuh lantai cecerannya," ujarnya.

Yang menarik lainnya adalah keberadaan akuarium berisi ikan yang ditempatkan di bagian pembuangan limbah.

"Kalau limbah itu mencemari air dan ikannya jadi mati, berarti ada yang salah dari proses kita memilih dan menggunakan bahan baku. Namun, sejauh ini alhamdulillah ikannya masih tetap hidup," ungkap Rachman.

Yuk kita wisata religi ke percetakan Syaamil agar kita sebagai umat Islam semakin memahami adab memperlakukan Al Quran sebagai kitab suci Umat Islam. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: bandung.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler