Gangguan Ginjal Akut Serang Anak - anak Indonesia, Salah Satu Gejala Anak Demam atau Sering Mengompol

17 Oktober 2022, 13:47 WIB
Anak demam dan sering mengompol bisa jadi mengalami gangguan ginjal. /Pixabay/Victoria_rt/

DESKJABAR - Gangguan ginjal ternyata tidak hanya menyerang orang dewasa, tapi anak - anak pun bisa terancam penyakit ini. Oleh karena itu mengenali gangguan ginjal pada anak diperlukan, termasuk gejala awal penting diketahui orang tua.

Mengenali gejala awal gangguan ginjal pada anak akan membantu penanganan oleh dokter sehingga keparahan penyakit tidak terjadi, dan upaya penyembuhan akan lebih mudah.

Ginjal memainkan peran penting dalam tubuh, ia bertindak sebagai sistem penyaringan tubuh, membantu mengontrol kadar air dan menghilangkan limbah melalui urin (kencing). Mengatur tekanan darah, memproduksi sel darah merah, dan kalsium serta mineral menjadi fungsi ginjal lainnya.

Terkadang ginjal tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Dan seringkali ini akibat bawaan lahir alias bersifat genetik , bukan disebabkan apapun.

Baca Juga: Wahai Ibu Waspadai Gejala Gangguan Ginjal Akut pada Anak, Jangan Telat, di Indonesia Ada 152 Anak Mengalaminya

Jika, bersifat genetik, diagosis bisa ditegakkan sejak bayi lahir melalui tes pranatal rutin dan bisa diobati dengan obat-obatan atau malah pembedahan saat anak masih kecil. Terkadang bila parah diperlukan tindakan bedah.

Selain berfungsi memfilter apa yang masuk pada tubuh, ginjal juga menghasilkan tiga hormon penting. Seperti yang DeskJabar kutip dari kidshealth.org :

1. Eritropoietin, yang merangsang sumsum tulang untuk membuat sel darah merah.

2. Renin, yang membantu mengatur tekanan darah

3. Bentuk aktif vitamin D, yang membantu mengontrol keseimbangan kalsium dalam tubuh dan menjaga kesehatan tulang.

Gagal ginjal terjadi ketika ginjal melambat atau berhenti menyaring limbah dengan benar dari tubuh. Akibatnya, terjadi penumpukan produk limbah dan zat beracun dalam darah.

Baca Juga: GEGER Adanya Gagal Ginjal Misterius Ditemukan di 10 Wilayah di Jabar, Dinkes Masih Bungkam Penyebabnya

Gagal ginjal bisa akut (mendadak) seperti yang kini terjadi pada 152 anak Indonesia atau kronis (terjadi seiring waktu dan biasanya berlangsung lama atau permanen).

Cedera ginjal akut atau terkadang disebut gagal ginjal akut bisa jadi akibat infeksi bakteri, cedera, syok, gagal jantung, keracunan, atau overdosis obat.

Perawatan termasuk memperbaiki masalah yang menyebabkan cedera ginjal dan dalam beberapa kasus menjalani dialisis (cuci darah).

Gagal ginjal kronis melibatkan penurunan fungsi ginjal dari waktu ke waktu. Pada anak-anak dan remaja, kondisi ini bisa jadi akibat gagal ginjal akut yang tidak kunjung membaik, cacat lahir, penyakit ginjal kronis, atau malah tekanan darah tinggi kronis yang parah.

Baca Juga: 5 Gejala Buah Hati Mungkin Idap Gangguan Ginjal Akut Misterius, Orang Tua Wajib Waspada, Tren Usia 1-5 Tahun

Namun jika terdiagnosis lebih awal, gagal ginjal kronis ini bisa diobati

Penyakit Ginjal Anak
Penyakit ginjal yang paling umum pada anak-anak dibawa saat lahir. Mereka termasuk:

- Obstruksi katup uretra posterior yaitu penyempitan atau obstruksi uretra ini hanya terjadi pada anak laki-laki. Kondisi ini bisa didiagnosis sebelum bayi lahir, atau tak lama setelah ia lahir. Jangan terlalu khawatir, ini bisa diobati dengan pembedahan.

- Hidronefrosis janin atau pembesaran salah satu atau kedua ginjal ini disebabkan oleh obstruksi pada saluran kemih yang sedang berkembang. Ini disebut refluks vesikoureteral (VUR) ditandai urine mengalir secara tidak normal ke belakang (atau refluks) dari kandung kemih ke ureter.
Kondisi ini biasanya didiagnosis sebelum bayi lahir dan dilakukan pengobatan bervariasi. Tak mesti selalu menjalani pembedahan, terkadang pemantauan yang rutin sudah cukup.

Baca Juga: Minum Kopi Tiga Cangkir Sehari Bermanfaat Bagi Kesehatan Ginjal

- Penyakit ginjal polikistik (PKD) merupakan kondisi di mana banyak kista berisi cairan berkembang di kedua ginjal. Kista dapat berkembang biak jadi banyak dan besar sehingga menyebabkan gagal ginjal. Sebagian besar PKD diwariskan.
Dokter dapat mendiagnosisnya sebelum atau setelah anak lahir. Dalam beberapa kasus, tidak ada gejala. ; PKD dapat menyebabkan infeksi saluran kecing (ISK), batu ginjal, dan tekanan darah tinggi.

Pengobatannya bervariasi, mulai hanya perubahan pola makan hingga transplantasi ginjal.

- Penyakit ginjal multikistik (MKD) ditandai dengan kista besar berkembang di ginjal yang belum berkembang dengan baik. Dan ginjal pun berhenti bekerja. Berbeda dengan PKD yang selalu mempengaruhi kedua ginjal, MKD biasanya hanya mempengaruhi satu ginjal. Untungnya, ginjal yang tidak terpengaruh mengambil alih fungsi ginjal lainnya dan bisa berfungsi normal. Meski sangat jarang, operasi pengangkatan ginjal mungkin diperlukan.

- Masalah bawaan dengan saluran kemih seperti duplikasi ureter, di mana ginjal memiliki dua ureter, bukan satu. Juga ginjal tapal kuda, di mana kedua ginjal menyatu (terhubung) menjadi satu ginjal melengkung yang biasanya berfungsi normal, tetapi lebih rentan mengalami masalah di kemudian hari. Ginjal tapal kuda yang tidak kompleks tak memerlukan perawatan medis atau pembedahan, namun harus dipantau teratur oleh dokter.

Gejala Masalah Ginjal

Gejala yang berkaitan dengan saluran kemih dan gangguan ginjal pun bervariasi, meliputi:

1. Demam

2. Pembengkakan di sekitar mata, wajah, kaki, dan pergelangan kaki (disebut edema)

3. Terbakar atau nyeri saat buang air kecil

4. Peningkatan yang signifikan dalam frekuensi buang air kecil

5. Kesulitan dalam mengontrol buang air kecil pada anak-anak yang cukup dewasa menggunakan toilet.

6. Kambuhnya mengompol di malam hari (pada anak-anak yang sebelumnya tak mengalaminya)

7. Ada darah dalam urin

8. Tekanan darah tinggi

Jika mengalami gejala - gejala tersebut sebaiknya menghubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.***

 

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: KidsHealth.org

Tags

Terkini

Terpopuler