KEPO The Beachbuds, Dibelinya Animasi Karya Indonesia, AINAKI oleh Perusahaan Amerika, Warner Bros

16 Oktober 2022, 18:41 WIB
Ilustrasi serial The Beachbuds animasi karya anak bangsa AINAKI. / Layar Youtube The Beach Buds Official/

DESKJABAR – Pasti kepo anime lovers dibelinya serial The Beachbuds animasi karya Indonesia, AINAKI oleh perusahaan Amerika, Warner Bros.

Kalian bakal kepo baik dari perjalanannya, kemudian bagaimana AINAKI yang ditampilkan dalam serial televisi nya.

Walaupun terdapat juga beberapa kekurangan yang jadi sorotan, Berikut ini The Beachbuds yang perlu kalian tahu, sebelum ikut menontonkan dari seasonnya.

Baca Juga: Makan Kulit Buah Mangga, Ada 8 Manfaat, Diantaranya Kesehatan Agar Langsing, Kata Kemendikbud

Berikut akan dijelaskan The Beachbuds karya AINAKI bagian yang akan bikin kepo kalian pada perjalanan animasinya seperti berikut:

The Beachbuds karya AINAKI

Judul serial yang baru dibeli oleh perusahaan tersebut bernama The Beachbuds, merupakan sebuah serial animasi karya anak bangsa yang dibeli oleh perusahaan Warner Bros.

Baca Juga: Pantai Palabuhanratu, Sukabumi, Wisata Asyik Mancing Ikan di Tepi Pantai

Warner Bros menjanjikan akan menayangkan serial The Beachbuds serial pertamanya  di kawasan Amerika Serikat.

The Beachbuds merupakan sekumpulan burung-burung menggemaskan yang mengambil tema lokasi di sebuah pulau tropis yang bernama Zoobak Resort.

Dikutip DeskJabar.com dari kanal YouTube Kemenparekraf dengan judul: Daryl Wilson (Ketua Asosiasi Industri Animasi dan Kreatif Indonesia - AINAKI). Pada, 14 September 2020.

Sebelum dibeli oleh Warner Bros The Beachbuds juga sempat dibeli oleh The Word Disney Company untuk Jepang, Disney Plus Hotstar untuk Asia Tenggara dan Australia Broadcasting Corporation untuk penayangan di Australia.

Baca Juga: KODE REDEEM FF, Senjata M4A1 Infernal Draco Jadi Makhluk Ganas di Free Fire, Mengejar dan Mengigit ?

Sedangkan untuk lisensinya penayangannya sendiri dari The Beachbuds masih dipegang oleh Odin’s Immersion, dan untuk musim pertama The Beachbuds akan berisikan sebanyak 52 episode.

Setiap episode dari The Beachbuds memiliki durasi yang sama di setiap episodenya yaitu 15 menit, dengan terget penonton di usia sekitar 6-11 tahun, serial ini mengajarkan para penonton tentang harmoni, keramahan, dan humor.

Serial The Beachbuds memiliki karakter yang unik seperti Bayo si ramah, Alejandro si penjaga pantai bodoh, Nola si penjaga keamanan cantik dan berani, Putu si manajer segan bekerja, Pon Pon karakter si koki pemarah, dan Ozo karakter si tukang ngambek.

Baca Juga: Mandi di Selokan Perkebunan Teh Itu Sehat dan Real Healing ! Sebab Airnya Bersih, Wisata Jawa Barat

Kehadiran The Beachbuds tentu bisa mencuri hati anak-anak beserta keluarganya.

“Untuk kami percaya bahwa animasi The Beachbuds akan memikat hati anak-anak dan keluarga di seluruh dunia dan kami sangat yakin dengan kemampuan dan pengalaman luas OEA untuk berhasil mendistribusikan serial ini secara global,” ujar Iskander Tjahjadi, presiden dan produser eksekutif di studio JToon (perusahaan produksi Indonesia di balik serial tersebut).

"Bahkan Kami sangat senang dengan kesuksesan waralaba baru ini dan Warner Bros. Muncul Discovery Latin America adalah mitra yang ideal." Kata Michael Favelle sebagai CEO dan pendiri OEA.

Baca Juga: Hayuk Ah Liburan Seru di 5 Wisata Kekinian dan Instagramable Kediri, Bisa Pasang Gembok Cinta Juga Lho

Menurut Deputy of Collaboration Asosiasi Industri Animasi dan Kreatif Indonesia (AINAKI) Ehwan Kurniawan mengatakan, potensi industri animasi di Indonesia masih menjanjikan.

Menurut kami bahkan, sejumlah animasi karya anak bangsa sudah mulai diterima banyak orang.

"Perkembangan industri animasi kita sudah menggairahkan, terutama sejak munculnya animasi Si Juki ke layar lebar. Kemudian, ada juga animasi Sopo Jarwo, animasi Warkop DKI, dan animasi Nusa yang (saat itu) bakal tayang di layar lebar," kata Ehwan.

Baca Juga: 5 Wahana Futuristik Wisata Healing Cozy Cianjur Jawa Barat, Ada Spot Foto Instagramable

Menurut Ehwan, kualitas animasi karya orang Indonesia tidak kalah saing dengan animasi-animasi buatan luar negeri.

Dan juga, tidak sedikit pula animator Indonesia yang dilirik studio-studio animasi luar negeri. Diantaranya adalah Ronny Gani yang ikut membuat animasi untuk film Avenger terkait visual efek.

Perjalanan pada 2019, industri animasi dan komik di Indonesia memang masih dihadapkan pada sejumlah tantangan, terutama di tengah gempuran animasi impor.

Dengan kondisi tidak selalu ideal itu justru memberi peluang karena kualitas animasi di Indonesia mampu bersaing untuk meraih ceruk pasar lebih besar.***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: YouTube Kemenparekraf

Tags

Terkini

Terpopuler