Gunung Gede Pangrango di Cianjur dan Sukabumi, Kawasan Wisata yang Banyak Diminati Pendaki

30 September 2022, 09:57 WIB
Kawasan alun alun Surya Kencana di kawasan Gunung Gede Pangrango yang memesona. Kawasan ini sangat favorit untuk mendirikan tenda dan menyaksikan senja yang sangat amazing /Dicky Harisman/ DeskJabar/

 

DESKJABAR - Gunung Gede Pangrango terletak di Kabupaten Cianjur dan Sukabumi, merupakan salah satu wisata gunung yang sangat diminati oleh pendaki maupun wisatawan yang datang ke kaki gunung ini.

Gunung Gede Pangrango berada dalam wilayah konservasi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Pada tahun 2020 lalu menjadi salah satu Taman Nasional yang ada di Indonesia dengan kunjungan tamu paling banyak.

Mendaki ke puncak Gede Pangrango bisa diakses dengan mudah dari tiga jalur pendakiannya. Jalur pendakian yang paling favorit bagi pendaki adalah jalur pendakian Cibodas Kab Cianjur.

Selain karena aksesnya mudah, jalur Cibodas adalah jalur yang paling bagus, memiliki keindahan Telaga Biru, Jembatan di atas rawa, Air terjun panas, Curug Cibodas yang ramai dikunjungi wisatawan pada akhir pekan.

Baca Juga: 6 Waktu Makhluk Halus Bisa Menampakkan Diri Seperti Kuntilanak dan Pocong Menurut Primbon Jawa

Berikutnya adalah jalur Gunung Putri di kawasan Istana Kepresidenan Cianjur di kawasan Cipanas Cianjur. Jalur Gunung Putri memiliki jalur yang lebih landai dibandingkan dengan jalur Cibodas.

Terakhir adalah jalur pendakian Selabintana melalui Kab. Sukabumi.

Daya tarik gunung Gede Pangrango adalah alun-alun Surya Kencana yang merupakan kawasan luas yang mampu menampung 200 – 300 tenda. Panorama padang rumput yang ditumbuhi ladang Edelweiss ini semakin menawan dengan latar belakang puncak Gede yang berdiri megah.

Sedangkan daya tarik Pangrango adalah lembah Mandalawangi yang sepi dan meneduhkan siapa saja yang berada di kawasan tersebut.

Baca Juga: Hamparan Kebun Teh yang Luas, Banyak Didatangi Wisatawan dan Pendaki Gunung Cikuray

Sangat penting bagi pendaki yang ingin melakukan pendakian ke gunung Gede-Pangrango untuk memperhatikan hal-hal inti seperti pengurusan Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi) dengan terlebih dahulu booking melalui Laman resmi TNGGP jauh-jauh hari.

Booking Simaksi ini penting mengingat animo pendaki untuk menikmati kawasan Gede-Pangrango cukup besar dan kuota untuk setiap akhir pekan dibatasi dari ke tiga jalur yang ada.

Manfaatnya ialah pengelola TNGGP bisa memastikan ketersediaan area camping yang akan berguna untuk pendaki, tidak hanya untuk beristirahat saja namun untuk proses evakuasi jika suatu waktu ada survivor di kawasan Gede Pangrango.

Pendakian bisa melakukan booking pendakian melalui laman TNGGP, melalui situs gedepangrango.org. Isi Data lengkap secara jujur dan tentukan jalur naik serta turun. Untuk memudahkan pengelola Gede-Pangrango mendata pendaki yang sudah menyelesaikan pendakiannya.

Baca Juga: Sesekali Jadi Orang Tertinggi di Jawa Barat, Mendaki Gunung Ciremai Via Linggarjati #2, Gahar Banget

Beberapa kasus pendaki meninggal di kawasan Gede Pangrango adalah karena hipotermia, untuk itu diperlukan kejujuran bagi pendaki dalam mengisi data booking. Jika ternyata pendaki memang memiliki riwayat penyakit tertentu.

Berikut adalah jalur pendakian ke Gede-Pangrango

1.Jalur pendakian Via Selabintana

Jalur pendakian gunung Gede Pangrango via Selabintana diakses dari Kab. Sukabumi, jalur ini merupakan jalur dengan trek terpanjang.

Jalur ini hanya direkomendasi buat pendaki yang sudah berpengalaman atau beberapa kali pernah melakukan pendakian ke Gede Pangrango.

Baca Juga: Mendaki Gunung Agung 3.031 Mdpl Bali #2, Puncak Gunung Agung Menawan, Gunung Rinjani Lombok terlihat Jelas

Pendaki perlu waktu 12 jam atau lebih untuk melakukan pendakian melalui jalur bengal ini. Medan pendakian yang dilalui adalah hutan lebat dan sungai.

Kondisi tanah yang lembab karena pekatnya hutan di jalur ini menjadi lahan empuk bagi pacet untuk hidup di kawasan ini.

Pendaki disarankan menggunakan Gaiter (alat pelindung antara celana dengan sepatu) agar pacet tidak masuk ke kaki melalui celah celana dan sepatu.

2. Jalur pendakian via Cibodas

Jalur ini berada dalam urutan kedua dari tingkat kesulitan, keseluruhan jalur ini sangat aman untuk pendaki pemula sekalipun. Panorama eksotis khas hutan tropis membentang di jalur pendakian ini. Telaga Biru yang bisu namun memesona, Rawa Gayonggong yang ngeri-ngeri sedap pada malam hari, hingga air terjun Panca Weuleuh, menjamu pendaki yang melalui jalur pendakian ini.

Trek terberat di jalur pendakian ini pada akhir perjalanan selepas pos Kandang Badak yakni Tanjakan Setan.

Sebelum sampai batu Panenjoan menjelang puncak, pendaki akan melalui tanjakan setan dengan tebing dengan kemiringan 60 derajat yang harus dicapai free climbing dengan memegang tali webbing yang tersedia disana.

Jalur cadas tanjakan setan ini sudah dibuatkan jalan alternatif oleh TNGGP dengan cara memutar ke arah kiri ke jalur pendakian yang tidak terlalu curam.

Namun karena memutar agak jauh banyak pendaki yang lebih memilih jalur lama dengan cara memanjat saja. Jalur ini benar-benar mengasikkan sekaligus mengerikan.

Perjalanan ke puncak Gede via jalur Cibodas ditempuh sekitar 7-10 jam.

3. Jalur pendakian Via Putri

Jalur Gunung Putri merupakan jalur ramah, dengan trek pendakian yang sebagian terdapat trek terjal namun waktu tempuhnya terhitung lebih singkat daripada dua sebelumnya.

Sebaiknya pendaki pemula menggunakan jalur ini, selain karena tidak terlalu sulit, jalur ini nantinya akan berujung di kawasan alun-alun Suryakencana.

Akhir pekan sudah tiba, hayo rencanakan petualangan ke Gunung Gede-Pangrango. ***

 

Editor: Sanny Abraham

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler