Perjalanan ke Puncak Arjuno-Welirang Bagian 1, Pendakian Malam Jumat, Satu Anggota Tim Digoda Makhluk Gituan

21 September 2022, 13:09 WIB
Gubuk kayu yang kami tempati sebagai tempat istirahat di malam pertama, Serangan tikusnya membuat panik/Dicky Harisman /

DESKJABAR - Selama ini kita hanya mengenal objek pendakian gunung di Jawa Timur melalui Gunung Semeru saja. Padahal Jawa Timur masih memiliki banyak pesona tersembunyi yang wajib didatangi para pendaki.

Dari sekian banyak pesona alam gunung-gunung di Jawa Timur, dua pesona, Arjuno 3339 Mdpl dan Welirang 3156 Mdpl menjadi daya tarik untuk melakukan pendakian Kebut Gunung.

Penulis berkesempatan menyelesaikan kebut gunung ke Arjuno dan Welirang yang ditulis di Desk Jabar sebagai referensi untuk melakukan pendakian dua gunung sekaligus.

Berikut ini laporan perjalanan penulis yang dilakukan beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Sinopsis Preman Pensiun 6 Hari Ini Episode 25 di RCTI, Anak Buah Darman Balas Dendam, Ada Perang di Terminal?

Kami berangkat melakukan Pendakian Ke Arjuno-Welirang (AW) dengan jumlah belasan orang, empat diantaranya perempuan. Peserta tidak hanya dari Bandung, Banten, Jakarta dan Tangerang tetapi juga dari Surabaya Jatim.

Gunung Arjuno dan Welirang, keduanya berada di perbatasan Kabupaten Pasuruan dan Malang Jawa Timur.

Jika dibandingkan dengan Semeru yang sudah memiliki pamor tersendiri di kalangan penyuka petualangan, pendakian Arjuno-Welirang memang tidak seramai pendakian ke Semeru, baik pada hari biasa maupun musim liburan.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Digugat Cerai Istrinya, Hj. Ane Ratna Mustika, Gugatan Dilayangkan ke Pengadilan Agama Purwakarta

Tapi “keajaiban” alamnya tidak kalah menakjubkan dibandingkan dengan Gunung yang sempat mencuat melalui film “5CM” itu.

Tak heran ketika kami melakukan pendakian, tidak banyak pendaki yang melakukan pendakian. Terlebih kami melakukan pendakian pada Malam Jumat.

Ketertarikan kami pada Arjuno karena Arjuno menawarkan savana Lembah Kijang yang menawan, candi-candi petilasan yang berada di jalur pendakian Tambak Watu dan alamnya yang indah.

Baca Juga: Gerbang Tol Getaci di Banyuresmi, Garut, Wisata Situ Bagendit, Penghasil Jagung, dan Tukang Cukur

Terlebih saat mentari berlabuh atau saat mentari bangun dari peraduannya. Selalu mengundang keinginan pendaki untuk menikmati pesona matahari pagi dan kala senja datang.

Sementara Welirang memiliki puncak dengan kawah yang masih aktif, bau belerang yang menyengat dan kabut yang kerap turun menimbulkan pesona tersendiri.

Kawasan belantara Gunung Arjuno dan Welirang berada dalam pengelolaan Badan Konservasi alam Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soeryo dengan luas sekitar 25.000 Ha. Tak heran kalau kita berada di kawasan ini sejauh mata memandang terhampar hutan yang begitu luas.

Baca Juga: Cara Mengolah Obat Batuk untuk Dewasa dan Anak anak, Resep Dokter Zaidul Akbar

Sejak berangkat dari Bandung tak ada satupun teman yang Ngeh, kalau kami akan melakukan pendakian Malam Jumat, terlebih Gunung Arjuno terkenal akan kisah Mistisnya.

“Kumaha engke”, batin kami saat bersiap-siap berangkat

Di Basecamp pendakian sore itu, hujan turun meski tidak besar. Lengkap. Jalan malam Jumat, Hujan gerimis. Sedap-sedap asooy lah

Kami melakukan management makanan dengan sistem inventarisir sebelumnya, masing-masing anggota tim sudah diberitahu makanan dan logistik apa yang harus dibawanya melalui Grup WhatsApp.

Baca Juga: Kelompok Anak Muda di Tasikmalaya Ini Terus Tularkan Virus Keberanian Pada Siswa SMA, Ini Gerakannya

Selepas Shalat Magrib kami memulai perjalanan menuju puncak dengan diawali Doa bersama. Target kami bermalam di Pos II sebelum jam 12 Malam.

Setiap pos peristirahatan pendaki selalu dilengkapi dengan makam dan tempat semedi, mengingat Arjuno sering dipergunakan orang untuk melakukan ritual semedi.

Ada sedikit kisah mistis malam itu saat salah satu teman kami yang ketiduran tiba-tiba bangun sambil terus berdiri seperti ketakutan.

Saat kami tanya ada kejadian apa?” Temen kami menjawab sambil ketakutan, “Ada yang membangunkan saya, katanya.

Baca Juga: 5 Cara Merawat Ikan Cupang Agar Tetap Sehat, Agresif, dan Warnanya Indah

Oalah, pantes lah ada yang membangunkan, orang dia ketiduran di tempat.... ya begitulah.

Pukul 23 Malam, Tim sampai di Pos II, sebuah pos shelter dari kayu yang memuat 6-10 orang pendaki untuk bermalam. Mirip saung untuk berteduh petani lah.

Sayangnya pos tak terurus sehingga banyak tikus dengan leluasa masuk tatkala kami menginap disana.

Saat nyenyak-nyenyaknya tidur, Irvan, salah satu teman kami yang posisi tidurnya tepat disebelah saya tiba-tiba menjerit dan loncat sangat keras membuat saya yang sudah tidur kebangun.

Baca Juga: Rute Jalan Tol Getaci, Calon Tol Terpanjang di Indonesia, Kapan Dimulainya dan Sudah Sampai Mana?

Ternyata ada tikus besar loncat ke sarungnya. “Hadeeuh!!! (BERSAMBUNG). ***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler