DESKJABAR – Cacar monyet merupakan infeksi virus monkeypox termasuk kedalam kelompok Orthopoxvirus, penularannya dari hewan ke manusia, melalui cakaran dan gigitan hewan.
Hewan-hewan yang terinveksi virus monkeypox seperti tupai, tikus dan monyet apabila mencakar dan menggigit manusia dapat menyebabkan penyakit cacar monyet.
Selain itu dapat juga terinfeksi apabila kontak langsung dengan hewan tersebut, melalui cairan tubuh yang terinveksi dengan gejala awal bintil bernanah dikulit.
Cacar monyet pertama kali muncul di negara Republik Demokratik Kongo pada tahun 1970-an, cacar monyet menyebar dari hewan ke manusia melalui percikan air liur yang masuk melalui mata, mulut, hidung atau luka dikulit.
Baca Juga: 25 Link Twibbon HUT Bhayangkara Ke-76 2022, Desain Elegan untuk Medsos + Cara Menggunakan
Penularan juga bisa terjadi melalui benda yang terkontaminasi, seperti baju penderita, namun penularan antar manusia butuh proses waktu lama.
Gejala cacar monyet akan muncul 5-21 hari sejak penderita terinfeksi virus monkeypox, awalnya penyakit cacar monyet memilki gejala sama dengan cacar air, yakni bintil berair.
Seiring dengan berjalanan virus penyakit, awalnya bintil berair lalu kemudian berubah menjadi bernanah dan menimbulkan benjolan disekitar leher, ketiak atau selangkangan, akibat pembengkakan kelenjar getah bening.
Selain itu gejala lain yang timbul dirasakan penderita yaitu: demam, letih, lemas, menggigil, sakit kepala, nyeri otot.
Gejala awal cacar monyet berlangsung 1-3 hari, akan muncul ruam-ruam di wajah lalu menyebar ke bagian tubuh yang lainseperti lengan dan tungkai.
Hingga saat ini belum ditemukan obat untuk virus penyakit cacar monyet, penyakit ini umumnya hanya menimbulkan gejala ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam 2-4 minggu.
Baca Juga: Data Ilmiah Kasus Subang Sudah Maksimal dan Optimal, Tentukan Tersangka Tak Perlu Pengakuan Lagi
Penyebaran virus cacar monyet dapat di cegah dengan vacsin cacar (smallpox), dibeberapa negara menggunakan tecovirimat untuk mengatasi cacar monyet.
Tecovirimat dapat menghambat virus cacar monyet berkembang biak, penggunaannya hanya terbatas pasien orang dewasa dengan berat badan 40 kg dan anak-anak dengan berat badan 13 kg.
Penderita virus cacar monyet atau monkeypox perlu mendapatkan perawatan diruang isolasi dipantau langsung oleh dokter terkait, untuk mencegah terjadinya penularan.
Virus cacar monyet lebih banyak menyerang anak-anak dengan daya tahan tubuh lemah, belum mendapatkan vaksinasi serta orang yang tinggal di daerah endemis atau daerah sanitasi buruk.
Pencegahan virus cacar monyet dapat dilakukan dengan menghindari kontak langsung hewan primate dan pengerat, seperti monyet, tupai, tikus atau orang-orang yg sudah terinfeksi.
Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk pencegahan virus cacar monyet;
Rajin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer sebelum melakukan aktivitas berikut ini:
1. Memasak dan mengolah makanan
2. Menyentuh hidung atau mata
3. Sebelum membersihkan luka
4. Menghindari penggunaan alat makan dengan orang lain
5. Tidak menggunkan barang yang sama dengan orang yang sudah terifeksi cacar monyet
6. Menghindari kotak dengan hewan liar atau mengkonsumsi dagingnya
7. Gunakan sarung tangan dan masker ketika akan kontak dengan binatang peliharaan
Jika anda memiliki hewan peliharaan di rumah, diduga terinveksi virus cacar monyet, maka segera hubungi dokter hewan, dan hewan tersebut jangan dibiarkan berkeliaran.
Beberapa tanda gejala cacar monyet yang harus dikenali dan diwaspadai adalah sebagai berikut;
Yang pertama Demam, suhu badan tinggi
Yang kedua adalah Batuk-batuk
Yang ketiga adalah Mata merah
Yang Keempat Hilang nafsu makan, tidak berselera
Yang Keenam Ruam dan bitnik merah pada kulit
Lalu yang terkahir adalah bulu-bulu rontok
Itulah gejala-gejala penyakit akibat virus cacar monyet monkeypox yang harus senantiasa diwaspadai, salam sehat semoga bermanfaat.***