Pelembab dan Pemutih Wajah Merek Jadul, Masih Banyak Diminati Masyarakat

20 Juni 2021, 13:16 WIB
Salah satu produk pelembab dan pemutih wajah merek jadul /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Setiap musim kemarau, cuaca terik menjadi ciri khas, dan membuat banyak orang merasa wajahnya menjadi kepanasan.

Pada musim kemarau, banyak orang menggunakan pelembab dan pemutih wajah agar terlindungi dari terik matahari yang memuncak. Paling tidak, agar wajah tetap segar dan tak menjadi ‘gelap’ karena terbakar sinar matahari.

Adalah pelembab dan pemutih wajah merek-merek jadul, yang masih bertahan banyak diminati masyarakat di Jawa Barat, yang diminati masyarakat perdesaan dan perkotaan.

Dalam pengamatan, penggunaan pelembab dan pemutih wajah merek-merek jadul, tampak masih banyak diminati di pelosok, seperti di Sumedang, Kabupaten Bandung, Garut, Majalengka, Cirebon, dll.

Baca Juga: Ratusan Penerbangan di Shenzhen China Dibatalkan, Ternyata Ini Alasannya

Kompetisi industri kosmetik diketahui semakin ketat dan bermunculannya merek-merek kekinian. Namun, sejumlah merek pelembab dan pemutih wajah jadul masih bertahan produksi dan bisnisnya.

Ada beberapa merek pelembab dan pemutih wajah merek jadul, yang masih menjadi andalan, untuk melindungi wajah dari terik matahari. Merek-merek pelembab dan pemutih wajah jadul itu, masih cukup banyak dijual di toko-toko atau warung skala masyarakat.

Biasanya, yang menjadi kesukaan orang yang menggunakan pelembab dan pemutih wajah merek-merek jadul, adalah wajah menjadi terasa sejuk saat terkena matahari terik.

Bahkan, wajah menjadi berair, karena pelembab tersebut meleleh sebagai pelindung wajah. Lelehan itulah yang membuat wajah dirasakan menjadi “segar”.

Baca Juga: Kapal Patroli TNI AL Selamatkan Seorang Anak yang Berenang Sendirian di Tengah Laut

Walau demikian, pihak BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) tetap kontinyu melakukan pengawasan penggunaan bahan-bahan kosmetik.

Termasuk pula bagi produk pelembab dan pemutih, baik merek-merek baru maupun merek jadul, terutama agar tidak menggunakan bahan merkuri, asam retinoat, hidrokinon, dan resorsinol yang berdampak berbahaya.

Pihak BPOM memberikan gambaran, penggunaan bahan-bahan disebutkan, memunculkan ciri, yaitu iritasi pada kulit wajah saat terkena sinar matahari, beraroma menyengat, lengket, warnanya mengkilap, dan jika dibalurkan ke wajah tak merata.

Baca Juga: Terlambat Mengurus Administrasi Kependudukan di Kota Depok Kini Tidak Ada Denda

Sementara itu, Kementerian Kesehatan memberikan panduan bagaimana cara bijak menggunakan produk pencerah kulit.

Dalam buku Memilih Kosmetika yang Baik terbitan Kementerian Kesehatan, yang arsipnya tersimpan di Perpustakaan Farmalkes Kemenkes, disebutkan panduannya adalah :

  • Hindari bahan yang dilarang dalam kosmetika misal

Hydroquinone, Mercury, Retinoic acid (tretinoin),  azelaic acid dll.

  • Hindari paparan langsung sinar matahari (gunakan

payung, topi, dll)

Baca Juga: Jam Tangan Digital, Dahulu Bergengsi Sebagai ‘Lambang’ Teknologi

-  Baca dengan teliti dan ikuti cara penggunaan

-  Segera hentikan pemakaian bila terjadi efek yang tidak diinginkan (seperti kemerahan, gatal, rasa perih, rasa panas pada kulit)

  • Bila efek berlanjut hubungi dokter dan laporkan ke produsen / distributor / toko. ***

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Kodar Solihat

Tags

Terkini

Terpopuler