Covid-19: Anda Pernah Positif, Masih Perlukah Divaksin Covid-19?

27 Desember 2020, 04:48 WIB
ILUSTRASI vaksin Covid-19 /Antara/

DESKJABAR - Jika Anda pernah terkena Covid-19, apakah masih perlu mendapatkan vaksin Covid-19? Walau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) belum memberikan rekomendasi, namun pakar kesehatan menyarankan tetap memerlukannya.

Asisten profesor kedokteran di Northwest University Feinberg School of Medicine, Chicago, Michelle Prickett mengatakan, salah satu alasannya, Anda masih bisa terkena Covid-19 lagi.

"Pasien yang telah terinfeksi Covid-19 harus tetap mendapatkan vaksin. Kami tidak yakin infeksi sebelumnya akan menyebabkan kekebalan seumur hidup. Data saat ini menunjukkan infeksi sebelumnya dapat memberikan kekebalan selama sekitar enam bulan," kata dia seperti dilansir Kantor Berita Antara dari Livestrong, Sabtu 26 Desenber 2020.

Baca Juga: Kesiapan Daerah Mendistribusikan Vaksin Covid-19 Dinilai Cukup Baik

Baca Juga: Kabar Covid-19, Rapid Test Antigen di Terminal Leuwipanjang Bandung, Empat Orang Warga Reaktif

Meskipun tidak umum, tetapi para penyintas bisa terinfeksi kembali Covid-19. Satu laporan dalam jurnal The Lancet Infectious Diseases mengungkapkan, infeksi kedua pada seorang pemuda asal Nevada lebih buruk daripada yang pertama, membuatnya dirawat rumah sakit untuk mendapatkan oksigen.

Profesor di departemen ilmu kesehatan, Virginia Tech, Lisa Lee mengatakan, Anda perlu tetap divaksin karena belum adanya kepastian tentang berapa lama kekebalan benar-benar bertahan.

"Dalam hal keamanan, tidak menjadi masalah untuk divaksinasi (setelah sembuh dari Covid-19), dan itu pasti akan membantu mencegah seseorang terinfeksi lagi," kata dia.

Baca Juga: Info Covid-19 AS, Penumpang Asal Inggris Wajib Bawa Rapid Test Antigen Jika Hendak ke Amerika

Alasan lainnya tetap harus divaksin, Anda dapat membantu menjaga orang lain tetap aman dari Covid-19. "Salah satu tujuan utama vaksinasi adalah untuk melindungi orang yang tidak bisa mendapatkan vaksin," kata Lee.

Jika cukup banyak orang yang divaksinasi, maka akan tercipta kekebalan kawanan yang merupakan perlindungan komunitas.

"Jika kawanan tidak bisa tertular infeksi, mereka tidak bisa menularkannya kepada orang yang rentan. Pada dasarnya, kekebalan kawanan menciptakan semacam pelindung di sekitar mereka yang rentan, infeksi tidak dapat menembus dan mencapai mereka," demikian tutur Lee.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler