Desember 2020, Patimban Jadi Alternatif Pelabuhan Tanjungpriok untuk Terminal Peti Kemas

- 16 November 2020, 21:44 WIB
Presiden saat mengunjungi pmbangunan Pelabuhan Patimban Kabupaten Subang
Presiden saat mengunjungi pmbangunan Pelabuhan Patimban Kabupaten Subang /purwakartanews.pikiran-rakyat.com/

DESKJABAR – Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan, Pelabuhan Patimban Kabupaten Subang, akan menjadi alternatif pelabuhan selain Tanjungpriok pada Desember 2020. Setidaknya akan digunakan sebagai terminal peti kemas bagi ekspor dan impor.

“Kemenhub melakukan persiapan untuk navigasi, kajian internasional ship and port security, siapkan karantina imigrasi dan lainnya. Termasuk penerangan dan jalan menuju Patimban, rerouting jalur dan perbaikan angkutan umum untuk kurangi kemacetan,” ujar Budi dalam webinar dialog publik Kemenhub RI bertema "Pelabuhan Petimban dan Pengembangan Ekonomi Daerah ", Senin, 16 November 2020.

Budi Karya mengatakan, paling lambat Desember 2020, tahap pertama Pelabuhan Patimban akan mampu menampung operasional peti kemas hingga 250 ribu TEUS (twenty foot equivalent unit).

Baca Juga: Pernah Menerima Bintang Adhi Makayasa. Inilah Profil Kapolda Jabar yang Baru

“Saat ini patimban sedang penyelesaikan pekerjaan tahap pertama yakni lahan 35 hektare untuk peti kemas sebanyak 250 TEUS dan parkir kendaraan seluas 35 hektare yang menampung 218 ribu unit mobil,” ujarnya, seperti dikutip dari laman resmi Pemprov Jabar..

Patimban sendiri direncanakan akan selesai seluruhnya pada tahun 2027 dengan luas lahan total mencapai 650 hektare dengan kapasitas tujuh juta TEUS.

Di masa depan, Patimban akan digunakan oleh perusahaan jasa pengiriman atau industri lain di kawasan Jabar dan Jateng, khususnya untuk industri ekspor dan impor bidang otomotif.

Selain itu, bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan dilakukan berbagai pelatihan kepada masyarakat nelayan serta memberikan bantuan kapal yang lebih besar. Lalu membantu membentuk koperasi nelayan hingga pelatihan kewirausahaan.

 Baca Juga: Jokowi Minta Tito Tegur Kepala Daerah yang Tak Tegas Menjalankan Protokol Kesehatan

Pelabuhan dengan investasi Rp43,22 triliun itu, diharapkan juga menjadi daya tarik investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Kawasan segitiga emas Cirebon-Patimban-Kertajati atau dikenal dengan Rebana yang diproyeksikan menjadi KEK terbesar di Indonesia dengan 11 zona di KEK yang sudah siap ditempati oleh Pemprov Jawa Barat.

Dengan beroperasinya Pelabuhan Patimban, diprediksi memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap pembangunan ekonomi di daerah, khususnya di Subang dan sekitarnya, serta di Jabar.

Baca Juga: Puskemas Cibatu Dibuka Kembali Selasa, 17 November Usai Ditutup Akibat Covid-19

Mesin Andalan

Sementara itu Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, kawasan Rebana khususnya Patimban akan menjadi mesin andalan bagi pertumbuhan ekonomi Jabar. Kawasan ini ditargetkan mampu menyerap 4,3 juta tenaga kerja dalam kurun waktu 10 tahun mendatang.

“Kawasan ini akan mendorong tambahan 4 persen pertumbuhan ekonomi Jabar. Kita sedang siapkan konektifitas menuju Patimban, baik melalui jalur tol atau pun kereta api. Kami juga sedang menyiapkan politeknik maritim bekerjasama dengan Inggris untuk menyiapkan SDM yang handal,” tegasnya.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Humas Pemprov Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah