Mengatasi Stunting di Jawa Barat, Kementan Perluas Penanaman Padi Inpari Nutri Zinc

- 3 November 2020, 10:30 WIB
Padi Inpari Nutri Zinc
Padi Inpari Nutri Zinc /Antara

DESKJABAR – Kementerian Pertanian (Kementan) mengabarkan akan memperluas penananam varietas unggul baru padi biofortifikasi Inpari IR Nutri Zinc seluas 50.000 hektar.

Penanaman ini merupakan upaya pemerintah untuk menekan prevalensi stunting atau kekerdilan pada anak-anak akibat kurangnya konsumsi gizi.

Diantara provinsi di Indonesia yang menjadi lokasi perluasan penanaman padi Inpari Nutri Zinc untuk mengatasi stunting ini, adalah Jawa Barat. Apalagi, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat termasuk yang gencar mengatasi masih terjadinya kondisi stunting.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi, di Jakarta, dikutip Antara, Selasa, 3 November 2020, menyebutkan, bahwa perluasan penaman padi varietas Inpari Nutri Zinc itu adalah di Jawa Barat seluas 2.500 hektar.

“Penanamanya mulai dilakukan pada tahun 2021, secara nasional Kementan akan memperluas penanaman padi biofortifikasi ini seluas 50.000 hektar. Jumlahnya akan meningkat terus tiap tahun hingga 200.000 ha pada tahun 2024," kata.

Disebutkan, pengembangan areal penanaman padi Inpari Nutri Zinc merupakan salah satu upaya penanggulangan kekurangan gizi zinc (Zn). Kondisi ini  merupakan penyebab stunting antara lain dengan suplementasi, fortifikasi, dan biofortifikasi, yaitu perakitan varietas yang memiliki kandungan gizi target khususnya Zn yang tinggi, sesuai dengan tingkat yang dibutuhkan.

Kementan pun telah menghasilkan varietas unggul baru (VUB) padi biofortifikasi Inpari IR Nutri Zinc sebagai salah satu sumber pangan dengan kandungan gizi zinc 6 persen lebih tinggi daripada varietas padi Ciherang.

Baca Juga: Bantuan Sosial Beras, Penggilingan Padi Banyak Peroleh Pesanan Kemasan 5 kg.

Baca Juga: Kedaulatan Pangan Berbasis Masyarakat, Intani Bangun Korporasi Petani Budidaya Padi 1.000 Ha

Ketersediaan benih

Berdasarkan data deskriptif yang dikeluarkan melalui Keputusan Menteri Pertanian tahun 2019, kandungan Zn pada varietas ini adalah 34,51 ppm, sedangkan varietas lain seperti Ciherang hanya mengandung 24,06 ppm. Varietas ini juga tahan hama dengan umur tanaman padi 115 hari dan potensi produktivitas rata-rata 6,21 ton per hektar.

Pada tahun ini, Kementan telah menanam seluas 10.000 hektare (ha) yang tersebar di 9 provinsi yaitu Provinsi Riau seluas 212 ha, Lampung seluas 1.600 ha, Jawa Barat seluas 2.500 ha, Jawa Tengah seluas 2.378 ha, Kalimantan Barat seluas 960 ha, Nusa Tenggara Barat seluas 1.300 ha, Gorontalo seluas 400 ha, Maluku seluas 450 ha dan Papua seluas 200 ha.   

Benih varietas Inpari IR Nutri Zinc juga telah tersebar luas ke berbagai daerah di Indonesia, yakni Jawa Barat, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Kalimantan Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Kementan akan memproduksi benih Inpari IR Nutri Zinc untuk mempercepat diseminasi dan adopsi tersebut di setiap provinsi. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah