Harga Karet Alam Indonesia Naik, Usaha Perkebunan Besar Kembali Bergairah

- 1 November 2020, 20:46 WIB
Perkebunan karet
Perkebunan karet /Jabar Agro/Kodar Solihat

DESKJABAR –  Usaha berbagai unit perkebunan besar yang mengusahakan tanaman karet Indonesia, termasuk di Jawa Barat dan Banten kembali bergairah.

Harga karet alam serta karet mentah yang kini naik kembali, menjadi harapan membaiknya kembali usaha perkebunan karet Indonesia skala perkebunan besar.

Bahkan, unit-unit kebun karet Indonesia di Jawa Barat dan Banten berpeluang meningkatkan produksi dan penjualan. Sebab, lokasi pada kawasan di bawah khatulistiwa, kondisinya kini memungkinkan menggenjot produksi.

Pengurus Gabungan Pengusaha Perkebunan (GPP) Jawa Barat-Banten, Irwan G Subrata, kepada DeskJabar, di Bandung, Minggu, 1 November 2020 menyebutkan, memang saat ini harga karet alam sedang naik.

Ia menilai, kenaikkan harga karet alamIndonesia ini angka tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. “Walau pun, sebenarnya kondisi ini juga masih diraba-raba, apakah apakah mungkin dapat menjadi titik keseimbangan baru ?” ujar Irwan G Subrata

Disebutkan, biasanya harga karet alam itu berkolerasi dengan harga karet sintetis yang bahan dasarnya minyak alam. Harga minyak alam pun, belum mengalami kenaikan signifikan.

Menurut Irwan G Subrata, harga karet beberapa pekan terakhir ini hampir sama fenomenanya dengan harga karet pada triwulan I tahun 1 2017.  Saat itu, harga mendadak naik dan harga tertinggi TSR 20 saat itu mendekati US$ 2,3/kg.

Namun, katanya, harga tinggi hanya berlangsung selama beberapa bulan,  setelah itu kembali “nyungseb”. Faktor yang memicu tingginya harga pada awal tahun 2017, adalah terjadinya banjir terutama di Thailand selatan, sehingga  banyak areal karet mereka yang tak bisa disadap.

“Saat ini, apakah ada hubungan nya dengan La Nina ? Apakah Thailand dan Vietnam lagi banjir juga ? Itu yang perlu di cek,” kata Irwan G Subrata.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah