Di Tengah Pandemi Covid-19, Rendi Sukses Berkebun Pepaya California

- 19 Oktober 2020, 17:34 WIB
RENDI (30) dan pepaya california yang ditanam di kebunnya.
RENDI (30) dan pepaya california yang ditanam di kebunnya. /ZAIR MAHESSA/DESKJABAR/

DESKJABAR - Ranum menggemaskan. Itulah kesan pertama yang muncul begitu melihat buah pepaya bergelantungan, bergelayut di pohon yang tidak terlalu tinggi. Tiap pohon terdapat belasan hingga puluhan buah pepaya yang masih hijau. Namun, dalam hitungan hari sebagian dari buah itu sudah ada yang siap untuk dipanen.

Adalah Rendi (30) pembudidaya sekaligus pemilik pohon pepaya jenis california itu. Lokasi kebunnya sekitar 100 meter di atas obyek wisata Galura Citanduy, Batu Bangkong, Kelurahan Sirnagalih, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya. Di sini ada sekitar 250 pohon pepaya california di atas lahan sekitar 150 bata. 

Didampingi Asep M Tamam tokoh masyarakat setempat, Rendi menuturkan sudah sejak selesai sekolah ia tertarik untuk bertani. Awalnya menanam cabe di lahan tanah dekat rumahnya. Namun gagal karena mengalami kerugian. Tak kapok, masih di lahan yang sama, ia beralih menanam pepaya california sejak awal tahun 2019. Pilihannya tak salah, kebun pepayanya tumbuh subur dan kini sudah mulai bisa dipetik hasilnya.

Baca Juga: Cuti Bersama, Optimalkan Protokol Covid-19

Baca Juga: Lawan Bosnia Herzegovina, Timnas Indonesia U-19 Bisa Mainkan Witan Sulaeman dan Elkan Baggott

“Alhamdulillah kini seminggu sekali saya bisa panen 10 hingga 20 buah pepaya perpohonnya yang berbobot 1,5 hingga 2,5 kg”, kata Rendi saat ditemui di kebunnya, Minggu 18 Oktober 2020.

Meski tidak merinci berapa banyak hasil panen setiap minggunya, namun dihitung rata-rata dari setiap pohonnya dipetik 15 butir saja, itu berarti Rendi yang memiliki 250 pohon bisa menghasilkan 3.750 buah pepaya setiap minggunya. Lalu jika bobot rata-rata dihitung 2 kg perbutir bisa dihasilkan 7,5 ton buah pepaya setiap minggunya dari kebun Rendi.

“Keuntungannya?. Alhamdulillah bisa menghasilkan antara Rp 800 ribu sampai Rp 1 juta setiap minggunya tergantung harga yang berlaku saat itu”, ungkap Rendi.

Masalah pemasaran, Rendi mengaku hanya kesulitan di awal saja. Pernah bingung kemana harus menjual hasil panennya yang cukup melimpah. Karakter pepaya, jika tidak cepat dijual bisa membusuk karena terlalu matang. Masalahna terpecahkan setelah Rendi mendatangi sub terminal  agribisnis Ciamis.

Halaman:

Editor: Zair Mahesa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah