Kina Indonesia Harus Diselamatkan, Masih Jadi Bisnis Perkebunan Punya Pasar Bagus

- 13 Desember 2023, 18:35 WIB
Focus Group Discussion (FGD) “Keberlanjutan Ekosistem Industri Kina Kita Kini ke Depan, di Hotel Sunshine, Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu, 13 Desember 2023.
Focus Group Discussion (FGD) “Keberlanjutan Ekosistem Industri Kina Kita Kini ke Depan, di Hotel Sunshine, Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu, 13 Desember 2023. /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Sejumlah kalangan yang perduli nasib kina Indonesia, mendeklarasikan agar komoditas ini dapat diselamatkan. Sebab, komoditas kina masih menjadi bisnis punya pasar yang bagus bagi usaha perkebunan di Indonesia, karena peminatnya sangat banyak di dunia.

Pengusahaan dan bisnis kina di Indonesia sudah berlangsung lebih dari 150 tahun, sejak masa kolonial Hindia Belanda tahun 1854 sampai kini menjadi Indonesia pada tahun 2023. Tetapi melihat kondisi pada areal budidaya masa kini dikaitkan masih sangat tinggi pangsa pasar sekarang dan kedepan, komoditas kina di Indonesia mendesak diselamatkan.

Kalangan yang perduli kina Indonesia, terdiri pelaku usaha, lembaga penelitian, pemerintah daerah, praktisi perkebunan, dll, mendeklarasikan upaya penyelamatan masa depan kina Indonesia. Deklarasi itu dimotori Puslit Teh dan Kina (PPTK) Gambung, Kabupaten Bandung dan PT Sinkona Indonesia Lestari (SIL) Ciater, Subang, pada Focus Group Discussion (FGD) “Keberlanjutan Ekosistem Industri Kina Kita Kini ke Depan", di Hotel Sunshine, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu, 13 Desember 2023. 

Dukungan kepada PPTK dan PT SIL juga muncul dari Pemkab Bandung, juga hadir dari Pemkab Bandung, PT Riset Perkebunan Nusantara, Kamar Dagang Indonesia, Kementerian Pertanian, praktisi perkebunan, dsb, pada diskusi dihadiri sangat banyak pihak. Rata-rata menilai bahwa kina merupakan komoditas perkebunan yang harus dilestarikan dan dikembangkan kembali, apalagi pasarnya masih besar.

Deklarasi upaya oenyelamatan kina Indonesia, Kepala Puslit Teh dan Kina Gambung, M Akmal Agustira memegang  naskah tandatangan kesepakatan.
Deklarasi upaya oenyelamatan kina Indonesia, Kepala Puslit Teh dan Kina Gambung, M Akmal Agustira memegang naskah tandatangan kesepakatan. Kodar Solihat/DeskJabar

Baca Juga: PPTK Gambung Bandung Munculkan 19 Klon Kina Unggul untuk Bangkitkan Bisnis Perkebunan

Gambaran kebutuhan dunia

Muncul gambaran bahwa kebutuhan dan penggunaan kina di dunia sangatlah besar, misalnya di Eropa dan Amerika, Asia, termasuk di Indonesia. Sangat tingginya penggunaan kina digunakan pada kebutuhan sehari-hari, misalnya tonic, minuman cola, obat-obatan, dll.

Tetapi pasokan bahan baku lokal Indonesia dengan kadar yang memenuhi syarat, menjadi kebutuhan utama. Tetapi saat ini, produksi kina di Indonesia tinggal ratusan hektare, tetapi kebutuhan pasar dunia masih sangat besar, sehingga sebagian menjadi harus didatangkan secara impor. 

Halaman:

Editor: Kodar Solihat

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x