Sementara itu, dilansir Indonesia.go.id pada 4 Mei 2022, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Didi Sumedi, menyebutkan, kayu kelas ringan menjadi primadona untuk diolah menggunakan teknologi dan inovasi menjadi berbagai produk sangat prima dan bernilai tinggi di dunia.
Adapun pasar ekspornya, adalah Jepang dan Eropa. Sedangkan Indonesia, merupakan salah satu lumbung kayu terbesar di dunia yang berpotensi menguasai pasar dengan memasok kayu ringan secara berkesinambungan.
Hal ini juga disesuaikan dengan selera konsumen yang menginginkan material ringan, fleksibel dalam pengaplikasiannya, ramah lingkungan, dan lestari.
Disebutkan, kayu ringan memiliki keunggulan, yaitu rata-rata dapat dipanen dalam kurun waktu 4-7 tahun. Kayu jenis ini mempunyai nilai ekonomis tinggi karena waktu tanam yang cepat, sehingga reforestasi lebih mudah dan menarik minat bagi pasar dunia. ***