Sampai kini, menurut Muchlis Anwar, para petani di Indonesia, termasuk di Jawa Barat misalnya, masih sering “gambling” alias “berjudi nasib” setiap kali melakukan budidaya tanaman. Karena “gelap”nya gambaran pemetaan produksi dan gambaran pasar serta kepastian harga, membuat petani secara umum belum berdaya. ***