Kemudian ada netizen mengomentari, @cantikamerika, mau dengar Petani lokal komen.
Nah, beginilah komentarnya dari petani lokal :
Adalah Wakil Ketua I Asosiasi Pedagang Komoditas Agro (APKA) Jawa Barat, Muchlis Anwar, yang juga sebagai pelaku usaha pertanian di Kabupaten Bandung. “Kenyatannya, 80 persen masih repot, hanya 15 persen yang sukses. Ini masih timpang sekali,” ujar Muchlis Anwar, kepada DeskJabar.
Menurut Muchlis Anwar, penilaian kemajuan oleh World Bank itu lebih kepada sisi keberhasilan dicapai pemerintah cq. Kementerian Pertanian. “Itu secara global sekali, tetapi fakta di lapangan lain. Saya rasakan sendiri, misalnya menanam cabe berharap dapat untung, malah buntung tinggal hutang karena serangan hama patek...itu realita,” katanya.
Dicontohkan lainnya, adalah persoalan hutang, adalah bukti nyata ramainya 100-an orang petani milenial yang diunggulkan oleh Gubernur Jawa Barat. Sebanyak 80 persen ternyata kesulitan membayar hutang ke bank BJB, bahkan hutangnya ada yang sampai Rp 200-an juta sampai nunggak.
Baca Juga: El Nino 2023 di Sumedang, Para Burung Hantu Siap Berburu Tikus di Lahan Pertanian