Dengan berhasil dihidupkannya lagi PG Sindanglaut, tampaknya pula, manajemen PT PG Rajawali II kembali berhasil melakukan langkah pemenuhan jumlah kebutuhan pasokan tebu yang dibutuhkan untuk produksi gula pada pabrik gula dimaksud.
Pada sisi lain, masyarakat petani pekebun tebu juga diketahui berharap PG Sindanglaut dapat dihidupkan lagi. Sebab, masih banyak petani yang masih melekat kultur usaha berkebun tebu.
Namun, di Cirebon sudah rahasia umum, terjadi rebutan kepentingan lahan-lahan pertanian, antara produksi padi, tebu, dan jagung. Kondisi demikian, sebagai dampak areal pertanian diincar bisnis konglomerasi untuk bisnis properti. ***