Network
Wisatawan di perairan Waduk Jatigede, kini banyak yang minta rute melihat budidaya ikan mas dan ikan nila. Banyak juga ingin membeli ikan segar di keramba, atau menikmati masakan ikan mas dan ikan nila pada rumah makan di Waduk Jatigede.
Ketertarikan wisata melihat lokasi budidaya ikan menjadi salah satu pemancing agar masyarakat yang suka makan ikan, menjadi mengkonsumsi lebih banyak. Lokasi budidaya ikan memunculkan selera makan ikan, baik masakan dan olahan.
Baca Juga: Isu Hantu Gentayangan di Sumedang dan Bandung, Dahulu dan Kini, Ini Perbedaan Tujuan
Kegairahan budidaya ikan
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat, Hermansyah, menyebutkan, bahwa budidaya ikan mas memang kini kembali semarak di Jawa Barat apalagi pasarnya tinggi. Budidaya ikan mas bukan hanya di jaring apung, juga pada pekarangan rumah, termasuk di Bandung.
“Bahkan, Kota Bandung menjadi bidikan peningkatan pasar konsumsi ikan air tawar, misalnya ikan mas, ikan nila, dan aneka ikan air tawar lainnya, seperti tawes, gurame, dll,” ujarnya.
Kondisi perairan atau air masih sehat, menjadi faktor penentu keberhasilan budidaya ikan mas. Waduk Jatigede Sumedang menjadi sumber baru budidaya ikan mas, menggantikan Waduk Cirata, waduk Jatiluhur, dan Waduk Saguling.
Baca Juga: Cimalaka Sumedang Jadi Sumber Macet 20 Km, Dampak Exit Tol Cisumdawu ?
Informasi dari Fakultas Perikanan Universitas Padjadjaran menyebutkan, bahwa usaha perikanan air tawar di Jawa Barat sebenarnya duet budidaya ikan mas dan ikan nila. Namun pasar ikan nila umumnya sering mengikuti pasar ikan mas.
Karena pasar ikan mas kini kembali tinggi, maka pasar ikan nila juga kembali mengikuti meningkat. Bahkan, seperti ada fenomena dimana minat orang makan ikan air tawar kini kembali meninggi.
Sebagai gambaran, Provinsi Jawa Barat memiliki sejarah kejayaan usaha budidaya ikan air tawar dan merupakan kultur masyarakat. Faktor utama adalah masih banyak kawasan di Jawa Barat memiliki sumber air bersih, sehingga bagus untuk budidaya ikan. ***
