Green Tea alias Teh Hijau Kini Jadi Minuman Laris Bergengsi, Peluang Kebangkitan Perkebunan Teh

- 3 Februari 2023, 09:50 WIB
Minuman green tea alias teh hijau yang kini bergengsi gaya hidup di Indonesia, peluang kebangkitan usaha perkebunan teh.
Minuman green tea alias teh hijau yang kini bergengsi gaya hidup di Indonesia, peluang kebangkitan usaha perkebunan teh. /Polymanu/pixabay.com

Minuman teh hijau atau green tea konvensional tetapi berkualitas tinggi.
Minuman teh hijau atau green tea konvensional tetapi berkualitas tinggi. Kodar Solihat/DeskJabar.com

Pemicu melesatnya pasar teh hijau

Ketua Dewan Teh Indonesia (DTI), Rachmad Gunadi, Kamis, 2 Februari 2023 menyebutkan, beberapa pemicu melesatnya pasar teh hijau dunia, disebutkan terutama karena life style alias gaya hidup dan kesadaran menjaga stamina tubuh pasca terjadinya pandemi Covid-19.

“Berkembangnya kelas menengah ke atas menyebabkan permintaan minuman fungsional meninggi, dimana teh termasuk,” katanya, pada webinar Perkembangan dan Inovasi Terkini Teh Hijau di Indonesia, diselenggarakan Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung, Bandung, Kamis, 2 Februari 2023.

Pada fenomena itu, menurut Rachmad Gunadi, bisnis teh berbasis green tea terbukti lebih menarik dan sangat potensial dibandingkan teh lainnya.

“Sebab ada manfaat kesehatan, tetapi jangan salahdiartikan sebagai obat,” ujarnya.

Baca Juga: Nasib Perkebunan Teh Rakyat di Purwakarta Menjelang Kematian ?  Macet Keuangan Jadi Penyebab

Konsumen teh terbanyak di Indonesia

Di Indonesia, menurut Rachmad Gunadi, para peminum teh terbanyak adalah di Jawa Tengah. Yang disukai adalah berbasis teh hijau melati dan teh konvensional.

“Kelas bawah tidak perduli merek, tetapi asal murah dibeli, itu untuk bisnis teh produk umum. Lain halnya teh hijau atau green tea, malah pasar kelas menengah atas yang tumbuh,” kata Rachmad Gunadi.

Khusus pasar ekspor teh hijau, Rachmad Gunadi memprediksi, Asia Pasifik paling tepat bagi Indonesia untuk melebarkan pasar. Tetapi, Eropa masih potensial untuk green tea.

“Masyarakat Asia-Pasifik rata-rata peminum teh, tetapi harus tepat sasaran dengan pasar,” kata Rachmad Gunadi.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x