Pasar Cengkeh Tumbuh di Tahun 2023, Gairahkan Perkebunan Rakyat dan Lingkungan Hidup

- 10 Januari 2023, 06:16 WIB
Gambaran pasar komoditas cengkeh dunia 2023, kabar baik usaha perkebunan dan lingkungan hidup.
Gambaran pasar komoditas cengkeh dunia 2023, kabar baik usaha perkebunan dan lingkungan hidup. /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Gambaran pasar komoditas cengkeh dunia, diprediksi tumbuh 5 persen pada tahun 2023.

Indonesia merupakan salah satu sentra produksi cengkeh dunia, baik sebagai fungsi ekonomi maupun pelestarian lingkungan hidup.

Dilansir lembaga penelitian pasar dunia, Research and Markets, bahwa pasar cengkeh dunia akan mengalami CAGR (compounded annual growth rate) sebanyak 5 persen pada tahun 2023.

Baca Juga: Perkebunan Teh Rakyat di Tasikmalaya Direhabilitasi Tahun 2023

Kabar baik bisnis perkebunan cengkeh

“Pasar cengkeh diidentifikasi sebagai salah satu trend utama yang akan mendapatkan daya tarik selama empat tahun ke depan,” tulis Research and Markets, dilihat DeskJabar pada Selasa, 9 Januari 2023.

Walau panen cengkeh di Indonesia biasanya pada Juni sampai Oktober, tetapi munculnya prediksi itu sudah memberikan gambaran kabar baik untuk sub sektor perkebunan.

Kembali muncul fenomena, ketika ekonomi dunia diprediksi mengalami kelesuan, bisnis komoditas agro malah bagus.

Fenomena ini membuat usaha perkebunan cengkeh malah bergairah dan berpengaruh baik bagi lingkungan hidup.

Baca Juga: Di Subang, Banyak Pekarangan Rumah Lestari Karena Memiliki Tanaman Teh

Prediksi bakal tumbuhnya pasar cengkeh dunia pada tahun 2023, disebutkan oleh Research and Markets, disebabkan  terjadi peningkatan ekspor ke negara-negara Eropa.

Disebutkan, negara-negara Eropa sangat bergantung kepada negara-negara berkembang untuk pasokan cengkeh.

Pemasok utama cengkeh ke Eropa, adalah Madagaskar, Sri Lanka, Komoro, India, dan Indonesia.

Menurut Research and Markets, analis memperkirakan pasar cengkeh akan mencatat CAGR alias pertumbuhan hampir 5 persen pada tahun 2023.

Baca Juga: Pohon Beringin, Dianggap Angker Tetapi Sangat Manfaat Tinggi Bagi Lingkungan Hidup di Jawa Barat

Mengapa komoditas cengkeh dibutuhkan secara global, disebutkan karena memiliki manfaat kesehatan.

Beberapa manfaat cengkeh bagi kesehatan yang mendorong pasar meningkat kebutuhannya, adalah kemampuan melawan kanker, bersifat antioksidan, menyembuhkan diabetes, bahkan meningkatkan kesuburan pria.

Sentra produksi dan perkebunan cengkeh Indonesia

Data dari Kementerian Pertanian menyebutkan, di Indonesia sentra produksi cengkeh adalah Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Tenggara, Aceh, dan Maluku Utara.

Baca Juga: Bisnis Perkebunan Karet Bakal Melonjak Pesanan Pasar di 2023 ? Bagaimana Respon di Jawa Barat ?

Pihak Kementerian Pertanian sampai kini masih menjadikan komoditas cengkeh sebagai usaha andalan perkebunan rakyat.

Selain manfaat ekonomi, komoditas cengkeh juga memiliki manfaat pelestarian lingkungan hidup dan budaya masyarakat.

Indonesia mengalami masa keemasan komoditas cengkeh ketika tahun 1980-an.

Bisnis cengkeh kembali bangkit sejak tahun 2019, dimana bisnis cengkeh pun tercatat malah bagus ketika terjadi pandemi Covid-19 lalu, salah satunya karena manfaat kesehatan. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Kementerian Pertanian researchandmarkets.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x