Perkebunan Teh Rakyat di Tasikmalaya Direhabilitasi Tahun 2023

- 2 Januari 2023, 09:34 WIB
Areal perkebunan teh rakyat di Tasikmalaya, Jawa Barat direhabiltasi tahun 2023, dan manfaat lingkungan hidup.
Areal perkebunan teh rakyat di Tasikmalaya, Jawa Barat direhabiltasi tahun 2023, dan manfaat lingkungan hidup. /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Usaha perkebunan teh rakyat di Jawa Barat dimotivasi mengantisipasi kebangkitan bisnis teh Indonesia.

Tanaman teh perkebunan rakyat di Jawa Barat ada rencana direhabilitasi pada tahun 2023 ini, untuk memacu kembali produktivitas.

Eksisnya usaha perkebunan teh rakyat, selain berpotensi ekonomi di perdesaan, juga sebagai kekuatan kelestarian lingkungan hidup.

Terkait kepentingan itu, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat akan merehabilitasi 100 hektare tanaman teh pada tahun ini.

Baca Juga: Sejarah Cadas Pangeran Sumedang, Dahulu Diapit Dua Perkebunan Teh Pemandangan Indah

Rehabilitasi perkebunan teh rakyat di Tasikmalaya

Kabarnya, ada 100 hektare perkebunan teh rakyat di Tasikmalaya akan direhabilitasi pada tahun 2023 ini, apalagi bisnis berpotensi bangkit dan manfaat lingkungan hidup.

Kepala Bidang Produksi Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Yayan C Permana, yang dikonfirmasi DeskJabar, Senin, 2 Januari 2023, membenarkan kabar akan direhabilitasinya sebagian perkebunan teh rakyat.

“Iya betul, dari APBN,” ujar Yayan C Permana.

Disebutkan, bahwa areal perkebunan teh rakyat yang akan direhabilitasi itu adalah di Tasikmalaya seluas 100 hektare.

Yayan C Permana juga menyebutkan, pada sarasehan di Gedung D Kementerian Pertanian pada Desember 2022, muncul optimism agribisnis teh akan bangkit.

Baca Juga: Teh Jangkung Malabar, Pilihan Wisata Alam Spot Sunrise di Pangalengan, Pesona Perkebunan di Bandung

Usaha perbibitan teh di KBB dan Purwakarta

Selain usaha perkebunan rakyat, Jawa Barat juga termasuk sentra usaha perbibitan tanaman teh.

Kondisi dirasakan oleh kalangan pelaku usaha perkebunan teh di Jawa Barat, secara umum masih terasa stagnan berkepanjangan, juga berimbas kepada usaha perbibitan tanaman teh.

Dua pelaku bisnis perbibitan teh di Jawa Barat, masing-masing di Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Purwakarta, Ajul dan Kurnia senada mengatakan, bahwa bisnis bibit tanaman teh sejak beberapa tahun terakhir terasa stagnan.

Menurut mereka, pembelian dari petani teh sebenarnya tetap ada, tetapi jumlahnya terbatas untuk penyulaman.

Sedangkan yang bersifat replanting atau peremajaan tanaman teh, selama beberapa tahun terakhir, belum diketahui apakah sudah dilakukan, terutama perkebunan rakyat.

Karena kondisi itu, diakui Ajul, lalu lintas penjualan perbibitan tanaman teh rakyat terasa kurang bagus selama beberapa waktu terakhir.

Dampak terjadi, diakui pula oleh Ajul, sebagian stok bibit tanaman teh menjadi banyak yang afkir. Bahkan, kini mulai melakukan diversifikasi kepada usaha lain.

“Mudah-mudahan, ada gebrakan serius dari pemerintah untuk membangkitkan kembali usaha perkebunan teh rakyat. Sayang potensinya masih tinggi, serta jangan sampai terus tergerus alihfungsi lahan,” ujar Ajul.

Baca Juga: Di Waduk Jatigede Sumedang, Ada Pulau Kuburan, Satu Keluarga Menetap Buka Warung

Manfaat tananan teh bagi lingkungan hidup

Ia mencontohkan, di Kabupaten Bandung Barat (KBB), kebun-kebun teh rakyat terutama di Cikalong Wetan boleh dikatakan nyaris habis.

Penyebabnya, di kawasan itu banyak terjadi alihfungsi lahan, apalagi dikhawatirkan terjadi dampak berantai efek kereta api cepat Bandung-Jakarta.

Padahal, Cikalong Wetan dahulu dikenal sebagai kawasan hijau dengan suasana lingkungan hidup yang sejuk.

Salah satu sentra perkebunan teh rakyat harapan di barat laut Bandung, adalah di kawasan Wanayasa dan Darangdan, Kabupaten Purwakarta.

Diketahui, komoditas teh masih merupakan ikon usaha perkebunan di Jawa Barat, baik perkebunan besar maupun rakyat. ***

 

 

 

 

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x