Pada pertemuan itu, Mr Shingo sangat antusias membeli teh produksi PTPN VIII. Bahkan, S Ishimitshu & Co.Ltd mampu membeli teh dari PTPN VIII hingga 3 kontainer perbulan, jika ditaksir nilainya Rp 2,0-2,5 miliar per bulan.
“Ini tentu dapat menjadi potensi yang baik bagi peningkatan perolehan cash-in komoditi teh PTPN VIII,” ujar Dian Hadiyana.
Baca Juga: Pertanian Jawa Barat Genjot Bahan Ramah Lingkungan untuk Efisiensi dan Dampak Kenaikan Harga BBM
Terkait hal itu, menurut dia, pihak PTPN VIII siap meningkatkan potensi di lapangan, khususnya dari sektor proteksi dan pemupukan.
Menjelang akhir tahun 2022, PTPN VIII siap menggenjot kegiatan pemupukan , agar potensi pucuk maksimal sampai Februari 2023.
Apa yang akan dilakukan PTPN VIII itu juga disampaikan Dian Hadiyana kepada Mr Shingo, ketika bertemu di Kebun Ranbacali.
Pihak PTPN VIII berharap, kerjasama penjualan dengan S Ishimitsu & Co. Ltd dapat membuka kerjasama lainnya dalam bisnis lainnya dengan para pembeli di Jepang.
Sementara itu, SEVP Operation PTPN VIII, Wispramono Budiman menyebutkan, upaya peningkatan kinerja di bidang komoditi teh adalah menerapkan blue ocean strategy.
"Caranya dengan menetapkan new target market dengan diversifikasi product teh hitam dengan mengedepankan khasiat teh dari Indonesia, terutama dari PTPN VIII yang memiliki uniquenesss dibandingkan negara lainnya," ujarnya.