Sampai tanggal 4 September para pengusaha belum mempunyai tarif yang pas dengan kenaikan harga BBM ini, yang mengakibatkan banyak armada bus yang tidak beroperasi.
Mereka beralasan karena belum ada patokan harga dari pemerintah setelah kenaikan harga BBM ini, sehingga mereka menunda pengoperasian armadanya.
Penyesuaian tarif tiket yang akan dilakukan kisaran 25% -35% seperti kenaikan BBM, tergantung daerah dan jarak operasinya, Namun Saat ini belum ada tarif baru.
Seperti diketahui pemerintah menaikkan harga pertalite dari Rp. 7650 per liter menjadi Rp. 10.000,-
Baca Juga: BBM Naik, Saatnya Beralih ke Sepeda Motor Listirk, Ini Beberapa Merk dan Harga Jualnya
Solar subsidi dari Rp.5.150 perliter menjadi Rp.6.800,- perliter.
Seorang sopir bus yang berhasil ditemui mengatakan , “ya kami pasrah aja pak tinggal menunggu pengumuman harga baru dari bos .”
Sementara itu para calon penumpang dan masyarakat yang kebingungan di beberapa terminal mencari transportasi ke tempat tujuan mereka.
Kenaikan BBM di masyarakat adalah kenaikan yang paling krusial, karena sangat akan berdampak ke semua sektor yang sangat membutuhkan transportasi untuk pendistribusian barang, yang berakibat harganya pun naik.
Belum lagi dengan imbas inflasi dan kenaikan PPN beberapa bulan yang lalu juga membuat harga suku cadang sudah naik.