Dalam paparan dilakukan oleh Direktur Grup PT Rizky Lima Cahaya, Adrian, disebutkan, bahwa pangsa pasar buah alpukat rata-rata adalah yang ukuran sedang.
Pasar alpukat sebenarnya sama-sama besar kebutuhannya, antara pasar ekspor dan domestik.
Namun jika membidik pasar ekspor, adalah ke Eropa melalui Belanda, yang merupakan konsumen terbesar alpukat dunia.
Di PT Perkebunan Buah Subang tampak keterlibatan kalangan atau lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam teknis budidaya alpukat.
Dalam pengusahaannya, budidaya tanaman alpukat populasinya adalah rata-rata 300-400 pohon per hektare.
Bahkan, budidaya pohon alpukat dalam skala perkebunan, sekaligus bermanfaat sebagai pemulihan lahan kritis.
Dalam diskusi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dinas Pertanian Kabupaten Subang, serta PT Perkebunan Buah Subang, juga dipikirkan pengembangan usaha kebun alpukat skala rakyat tentang jumlah populasi yang memenuhi skala usaha.
Semula, rencana penyerahan sertifikat GAP kepada PT Perkebunan Buah Subang itu akan dilakukan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pada hari tersebut.