Kepala Bidang Distribusi dan Ketersediaan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Lili Iskandar, membenarkan, bahwa penyaluran pasokan kedelai bersubsidi dari Kementerian Pertanian itu sudah selesai dilakukan Juli 2021.
Baca Juga: Harga Kedelai Naik, Pengrajin Tahu-Tempe Jabar Mengamacam Mogok Beroperasi
Disebutkan, komoditas kedelai diketahui memang tak jarang muncul gejolak harga. Padahal, keperluan kedelai sangat tinggi, dimana penggunananya untuk makanan tahu, tempe, dll, yang merupakan makanan keseharian.
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat sudah beberapa kali melakukan penyaluran bantuan kedelai bersubsidi dari Kementerian Pertanian.
Penyaluran dilakukan melalui Puskopti (Pusat Koperasi Tahu dan Tempe Indonesia) wilayah, misalnya di Bandung, Tasikmalaya, Cianjur, dll.
Cepat laku
Kedelai lokal dinilai sebenarnya merupakan komoditas yang cepat laku di pasaran, karena para peminatnya dari usaha olahan makanan sangat banyak.
Baca Juga: Jawa Barat Melakukan Gerakan Penanaman Kedelai Tahun 2021 Dicanangkan di Kabupaten Kuningan
Namun karena minat petani mengusahakannya tak setinggi tahun 1980-an lalu, membuat pasokan kedelai lokal sulit ditingkatkan kembali. Apalagi, ketergantungan terhadap kedelai impor sudah tinggi hanya karena harga lebih murah.
Ketua Puskopti Jawa Barat, Asep Nurdin, menyebutkan, aneka usaha olahan pangan sebenarnya lebih meminati kedelai lokal, misalnya produksi tahu, tempe, tauco, kecap, dll.