Usaha Ritel Berharap Dapat Dibuka Kembali Selewat PPKM Level 4, Senin, 26 Juli 2021

- 22 Juli 2021, 18:00 WIB
Karyawan membuka toko kosmetik dan obat saat penutupan pusat perbelanjaan di Boxies123 Mall, Tajur, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (3/7/2021). Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan penutupan operasional pusat perbelanjaan selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada tanggal 3-20 Juli akan membuat peritel semakin terpuruk di tengah kondisi usaha yang masih belum pulih sama sekali selama hampir satu setengah tahun i
Karyawan membuka toko kosmetik dan obat saat penutupan pusat perbelanjaan di Boxies123 Mall, Tajur, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (3/7/2021). Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan penutupan operasional pusat perbelanjaan selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada tanggal 3-20 Juli akan membuat peritel semakin terpuruk di tengah kondisi usaha yang masih belum pulih sama sekali selama hampir satu setengah tahun i /ARIF FIRMANSYAH

DESKJABAR - Kalangan usaha ritel Indonesia berharap pemerintah mengizinkan semua usaha ritel dapat dibuka kembali selewat jika PPKM Level 4 pada Senin, 26 Juli 2021.

Kalangan Aprindo beralasan, jika usaha ritel semua diizinkan dapat dibuka, akan mengurangi daftar toko swalayan yang tutup akibat bangkrut. 

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey, di Jakarta,  meminta pemerintah mengizinkan semua ritel dibuka saat pencabutan kebijakan PPKM pada 26 Juli 2021.

Baca Juga: Bio Data Praveen Jordan-Melati Daeva Oktavianti Digembleng Mentalnya, Demi Emas Olimpiade Tokyo 2021

"Semoga dapat dibuka tanggal 26 Juli. PPKM level IV tetap naik atau turun, kami minta kepada pemerintah untuk dibuka," kata Roy Nicholas Mandey dalam diskusi daring yang dipantau di Jakarta, Kamis, 22 Juli 2021.

Disebutkan, pembukaan pusat belanja ritel modern dapat mengurangi daftar swalayan yang terpaksa tutup akibat bangkrut.

Sejak 2020 hingga Juni 2021, terdapat satu sampai dua toko yang tutup setiap hari dengan jumlah total sekitar 1.500 swalayan yang telah mengibarkan bendera putih.

Roy mengungkapkan bisnis ritel punya pengaruh yang besar bagi perekonomian nasional. Pada 2019, Indonesia menduduki peringkat lima besar dunia dengan market cap ritel senilai 326 miliar dolar AS.

Baca Juga: Kisah Hantu Tanpa Kepala Muncul di Barak Militer, Pangalengan, Bandung

Selain meminta izin buka toko, Aprindo juga menagih bantuan yang dijanjikan pemerintah untuk para pengusaha ritel.

Roy menyampaikan sehari sebelum PPKM Darurat diterapkan pada awal Juli lalu, pemerintah sempat menjanjikan akan membebaskan pajak pertambahan nilai (PPN) sewa bagi pengusaha ritel, namun janji relaksasi itu belum juga ditempati hingga kini.

Lebih lanjut dia meminta pemerintah agar memperhatikan kondisi pengusaha ritel agar sektor ritel tidak mati bahkan berdampak terhadap bisnis lainnya.

"Kalau itu sampai tergerus dan terdampak betapa besar multiplier effect-nya belum lagi UMKM yang harus mati, pabrik makanan minuman, kalau ritelnya mati apakah mereka bisa hidup? mereka mau jual kemana?" pungkas Roy, dikutip Antara. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah