Soal mulai banyaknya kembali pencurian lump di perkebunan, ia mengatakan belum ada laporan. “Namun biasanya memang begitu, saat harga karet alam sedang kembali naik harganya, pencurinya pun banyak,” katanya.
Baca Juga: Bisa Menahan Thailand, Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Bisa Menaklukkan Vietnam
Informasi dari kalangan pembeli karet di Singapura, bahwa harga karet alam terus naik harganya sejak Agustus 2020 (saat itu harga terendah, 1,33 dolar AS/kg), dimana pada Maret 2021 harganya menjadi rata-rata 2,37 dolar AS/kg.
Berdasarkan catatan DeskJabar, maraknya pencurian lump di perkebunan karet marak antara tahun 2007 sampai tahun 2011 lalu. Saat itu harga karet alam memang sedang tinggi, sehingga penjagaan dilakukan para karyawan perkebunan.
Namun sejak harga karet kemudian terus lesu sampai Agustus 2020 lalu, konversi tanaman karet banyak terjadi di Jawa Barat. Konversi terutama dilakukan kepada tanaman kelapa sawit.
Nasib kurang bagus dialami Perum Perhutani yang menanam karet di Sumedang saat harganya sedang bagus pada tahun 2008 lalu. Penanaman karet di Perhutani dilakukan dengan mengkonversi usaha pokok pohon-pohon kayu jati.
Namun setelah memasuki masa panen harganya jatuh, sehingga tanaman-tanaman karetnya ditebang lagi. Kini saat harga karet kembali meninggi, pohon-pohon karet di Perum Perhutani di Sumedang sudah tak ada lagi. ***