Bulan Ramadhan, Kupiah Meukutop Khas Aceh Laris Manis Diburu Warga

- 16 April 2021, 09:30 WIB
Kupiah meukutop, peci khas Aceh laris manis diburu warga saat bulan Ramadhan.
Kupiah meukutop, peci khas Aceh laris manis diburu warga saat bulan Ramadhan. /Antara/


DESKJABAR
- Kupiah meukutop (peci khas Aceh yang memperlihatkan nilai-nilai tradisi) menjadi incaran masyarakat Aceh dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1442 Hijriah.

"Iya peci kupiah meukutop ini ramai yang membeli sejak tiga hari sebelum puasa, dan sampai hari ini," kata salah seorang pedagang peci Mansur, di Banda Aceh, Jumat, 16 April 2021.

Untuk kupiah meukutop tersebut,  kata Mansur, dijualnya dengan harga berkisar antara Rp 45 ribu sampai Rp 50 ribu per peci.

Baca Juga: Empat Orang Tewas di Italia Usai Menerima Vaksin AstraZeneca

Selain kupiah meukutop, lanjut Mansur, peci jenis lain yang paling diburu pada momentum Ramadhan ini adalah peci  berwarna hitam, baik polos maupun yang berlogo rencong Aceh.

"Peci kupiah Aceh ini dan peci biasa yang hitam ini paling banyak yang membeli saat-saat puasa," ujarnya.

Masyarakat mulai ramai membeli peci sejak beberapa hari sebelum masuk Ramadhan, dan diperkirakan masih meningkat hingga hari ini atau puasa ketiga.

Baca Juga: SEJARAH PERSIB, Tiga Kekuatan PSS Ini Pernah Menjadi Bagian dari Persib

Bahkan, pendapatan mereka bisa mencapai dua kali lipat ketimbang hari-hari biasanya. Kalau hari normal mereka hanya memperoleh sekitar Rp 1 juta per hari.

"Kalau hari-hari biasa paling kami ada laku sekitar Rp 1 juta, tetapi kalau saat Ramadhan ini bisa mencapai Rp 2 juta. Biasanya nanti menjelang hari raya juga meningkat," kata Mansur, seperti dikutip dari Antara.

Terpisah, Pemerhati sejarah dan Budaya Aceh Tarmizi A Hamid mengatakan, pada kupiah meukutop tersebut melekat indentitas Aceh, karena itu siapa saja yang memakainya harus menjaga kebudayaan Aceh.

Baca Juga: Sanksi Serupa kepada Rusia Pernah Dilakukan Barack Obama, Tetapi Tidak Dibawah Pimpinan Donald Trump

"Sudah melekat identitas Aceh pada peci itu, ketika kita memakainya, maka yang harus menjaga nilai keacehan," kata Tarmizi.

Tarmizi menjelaskan, kupiah meukutop tersebut memiliki makna tersendiri, warna merah pada kupiah itu berarti kepahlawanan, kuning kenegaraan, hitam hukum, serta hijau bermakna agama dan lingkungan.

"Kalau motif tangganya, artinya tangga pertama adalah hukum, kedua adat, ketiga qanun, dan tangga keempat reusam," ujar pria yang akrab di sapa Cek Midi itu.

Baca Juga: BMKG: Waspada, Sore Hari Ini, Jaktim dan Jaksel Berpotensi Diguyur Hujan Petir Disertai Angin Kencang

Kemudian, Cek Midi juga menuturkan, bahwa kupiah meukutop tersebut mulai digalakkan kembali olehnya pada 2016 lalu, ia mengaku sering memakai diberbagai kesempatan, dan ikut menjelaskan makna yang tersirat didalamnya.***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah