Ramadhan 2021, Konsumsi dan Harga Ikan di Jawa Barat Masih Stabil

- 15 April 2021, 11:22 WIB
Konsumsi ikan
Konsumsi ikan /Kementerian Kelautan dan Perikanan
 
DESKJABAR - Pada awal bulan Ramadhan 2021 ini, usaha perikanan begitu juga dengan harga jual ikan di pasaran masih relatif stabil.
 
"Tidak ada kenaikan harga ikan yang signifikan. Usaha perikanan dari data statistik produksi perikanan baik dari hasil tangkapan maupun budidaya telah kembali meningkat semenjak pandemi covid-19 melanda dari awal bulan Maret 2020 di Jawa Barat," ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat, Hermansyah, kepada DeskJabar, Kamis, 15 April 2021.
 
Menurut dia, hal ini dapat dilihat dari NTUP Sub Sektor Perikanan Jawa Barat yang meningkat 1,27 persen di awal tahun 2021 menjadi 106,09 (data BPS Jabar,2021). Serta, lebih tinggi dibandingkan dengan subsektor pertanian lainnya.
 
 
Sedangkan Pasar Ikan Murah yang rutin dilakukan oleh DKP Provinsi Jawa Barat, terakhir dilaksanakan tahun 2019, sebelum terjadinya pandemi Covid-19, kini belum dapat dilaksanakan karena Jawa Barat masih dalam pembatasan.
 
Menurut Hermansyah, pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat  sedang mengusahakan agar bisa melaksanakan bazar ikan.
 
"Ini pun, dengan coba mengajukan izin ke tim Satgas covid-19 Kota Bandung,  untuk kembali menggeliatkan usaha perikanan di Jawa Barat dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Kita berdoa saja semoga pasar ikan murah bisa dilaksanakan kembali dan semoga pandemi Covid-19 ini segera berakhir," ujarnya.
 
 
Nelayan
 
Sementara itu,  Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan pengembangan korporasi, baik melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun independen, dapat meningkatkan pengelolaan dan pemberdayaan nelayan dalam memperluas jaringan kerja sama perikanan.

"Nanti dicoba dilakukan penjajakan, juga melakukan kerja sama selain yang otoritas-nya, tetapi juga BUMN-nya yang memang ditugasi untuk menangani masalah perikanan. Harus dimulai pembentukan korporasi-korporasi itu, sehingga dia (nelayan) bisa, misalnya, untuk kredit kapalnya yang besar kan bisa difasilitasi," kata Wapres Ma’ruf Amin dalam keterangannya yang diterima Antara, di Jakarta, Kamis, 15 April 2021.

Hal itu disampaikan langsung oleh Wapres Ma’ruf kepada jajaran Pimpinan Pusat Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU) saat beraudiensi secara daring dari rumah dinas wapres di Jakarta, Rabu (14/4).
 
Baca Juga: MUSISI TEMUI PEMERINTAH, Ini Kata Menko Airlangga soal Pemulihan Kegiatan Musik di Masa Pandemi

Melalui pembentukan korporasi, lanjut Wapres, pengelolaan hasil laut tangkapan dapat terarah dan berkualitas, selain juga nelayan memperoleh pelatihan dalam meningkatkan kapasitas-nya.

"Kalau dikorporasikan, itu mungkin. Kemudian cara-cara penangkapan-nya, cara memperoleh KUR-nya (Kredit Usaha Rakyat), kemudian untuk armada-nya. Kita bisa mengembangkan untuk diarahkan ke ekspor," tutur-nya.

Selain dengan korporasi, Wapres juga meminta SNNU mengembangkan kerja sama dengan lembaga keuangan, sehingga langkah-langkah pemberdayaan tersebut dapat semakin kuat.
 
Baca Juga: Kejadian Langka, Bunga Bangkai Berbuah Ditemukan di Agam Sumatera Barat

"Perlu juga dilakukan kerja sama dengan berbagai lembaga, baik yang sifatnya otoritas maupun juga lembaga keuangan perbankan," ujarnya.

Dalam audiensi virtual tersebut, Ketua Umum SNNU Witjaksono melaporkan kegiatan terkini termasuk rencana pengembangan dalam organisasi nelayan tersebut.

Turut mengikuti audiensi tersebut antara lain Kepala Sekretariat Wapres (Kasetwapres) Mohamad Oemar, Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi serta jajaran Pimpinan SNNU. ***
 
 

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x