DESKJABAR - Ikan patin kini menjadi salah satu komoditas ikan patin yang bagus pangsa pasarnya, apalagi banyaknya olahan pangan berupa fish & chips yang sangat disukai kalangan milenial dan generasi Z.
Untuk meningkatkan daya saing ikan patin, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI) Sukamandi, Subang, Jawa Barat, telah memunculkan inovasi varietas unggulan, yaitu ikan patin perkasa.
Informasi tertulis dari BRSDM KKP diterima DeskJabar, Rabu, 3 Maret 2021, menyebutkan, ikan patin perkasa memiliki bebagai keunggulan yang diharapkan mendatangkan keuntungan lebih bagus bagi para pembudidaya ikan patin.
Disebutkan, keunggulan ikan patin perkasa tersebut diantaranya, lebih cepat tumbuh, harga pokok produksi lebih rendah, rasio konversi pakan lebih rendah, serta B/C rasio pembesaran lebih tinggi.
Baca Juga: FBI Peringatkan Amerika Adanya Peningkatan Ancaman Terorisme Domestik
Kepala BRPI Sukamandi Subang, Joni Haryadi, ikan patin perkasa memiliki pertumbuhan lebih cepat 16,61 - 46,42 persen produktivitas lebih tinggi 11,27 - 46,41 persen, rasio konversi pakan (FCR) lebih rendah 5,6 - 16,3 persen. Harga Pokok Produksi (HPP) yang ditetapkan lebih rendah 4,45 - 17,92 persen serta B/C ratio pembesaran lebih tinggi 14,71 - 48,48 persen.
Ia mengatakan, riset terkait Patin Perkasa dilaksanakan BRPI sejak 2010, di mana saat itu terpantau kualitas benih patin yang beredar di Indonesia sangat heterogen. Pada umur yang sama, terjadi pertumbuhan yang berbeda-beda di berbagai lokasi di Indonesia.
Seiring dengan perkembangan patin yang sangat pesat di Indonesia, masyarakat yang sudah bisa melakukan pemijahan sendiri sehingga penyebarannya menjadi tidak terkendali dan menyebabkan terjadi penurunan genetik. Selain itu, sejak pertama patin siam masuk ke Indonesia pada tahun 1972, belum terdapat upaya untuk memperbaiki genetik tersebut.