Upaya Dongkrak Produksi Daging Lokal, Jawa Barat Genjot Pemurnian Sapi Pasundan

- 20 Januari 2021, 17:15 WIB
Sapi Pasundan jantan
Sapi Pasundan jantan /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Pemprov Jawa Barat terus menggenjot pemurnian sapi pasundan, sebagai upaya meningkatkan produksi ternak sapi lokal asal daerah ini.

Namun, langkah menggenjot pemurnian sapi pasundan yang aslinya bernama sapi rancah itu, diperhitungkan baru dapat mencukupi jumlah bibitnya pada dua tahun lagi, atau pada tahun 2023.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Jafar Ismail, melalui Kepala Bidang Produksi Peternakan, Aida Rosana, kepada DeskJabar, di Bandung, Rabu, 20 Januari 2021 mengatakan, sapi pasundan merupakan jenis sapi yang sangat potensial dikembangkan populasinya untuk mendongkrak produksi dari Jawa Barat.

Baca Juga: Upaya Turunkan Harga Daging Sapi, Indonesia Berencana Impor Sapi asal Meksiko

Namun persoalannya, kata Aida Rosana, karena sapi pasundan ini umum melakukan perkawinan sedarah. Dampaknya, ukuran sapi-sapi lokal menjadi rata-rata lebih kecil dibandingkan sebelumnya.

“Pemurnian sapi pasundan inilah yang sedang kami lakukan, sebagai upaya meningkatkan lagi ukuran, bobot, dan pengembangbiakan populasinya menjadi lebih bagus. Namun tampaknya, paling cepat tahun 2023 baru dapat dipenuhi jumlah yang mencukupi untuk dikembangbiakan,” ujar Aida Rosana.

Sapi pasundan diketahui merupakan sapi asli asal Jawa Barat, dimana dahulu bernama sapi rancah dikenal banyak di Kabupaten Ciamis. Sapi-sapi lokal ini diketahui pula banyak dipelihara masyarakat sekitaran pantai selatan Jawa Barat.

Baca Juga: Upaya Turunkan Harga Daging Sapi, Pemerintah Membuka Dialog dengan Pedagang

Soal kebutuhan daging sapi di Jawa Barat, disebutkan Aida Rosana, sampai tahun 2021 ini adalah 195.000 ton per tahun atau setara 1 juta ekor sapi.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah