Usaha Pertanian Cabe di Jawa Barat, Inilah Jenis Cengek dengan Harga Stabil Bagus

20 Desember 2023, 15:56 WIB
Hasil panen pertanian cabe cengek biasa alias cengek gorengan di Sumedang, Jawa Barat. /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Usaha pertanian cabe menjadi salah satu favorit para petani, karena memiliki pasar bagus walau kadang mengalami anjlok harga. Ada salah satu jenis cabe cengek yang harga pasarnya relatif stabil untung bagi petani, dimana Jawa Barat menjadi salah satu tempat cocok.

Komoditas cabe jenis cengek sebenarnya banyak ragamnya, ada cengek domba, cengek biasa atau dijuluki cengek gorengan, cengek ungu, cengek Jepang, dll. Namun hanya ada dua jenis cengek yang paling banyak diminati di pasaran, yaitu cengek domba dan cengek biasa alias cengek gorengan.

Adalah cabe cengek biasa alias cabe gorengan, merupakan komoditas yang sebenarnya pernah menjadi keseharian diantara masyarakat. Budidaya cabe cengek biasa sebenarnya masih menjadi salah satu usaha pertanian yang tetap stabil bagus harga pasarnya.

Baca Juga: Beras Organik Asal Jawa Barat, Inilah 6 Kelompok Tani yang Sudah Peroleh Sertifikat Pertanian Organik

Gambaran harga

Informasi dari sejumlah pasar tradisional di Sumedang dan Kota Bandung, rata-rata harga cengek biasa atau cengek gorengan dijual Rp 45.000 s.d Rp 90.000-an/kg tergantung fluktuasi. Tetapi, harga kisaran seperti itu relatif stabil tidak sampai “meledak” atau balik jatuh seperti cengek domba.

Bahkan, ketika harga cengek domba melambung ke Rp 150.000/kg, harga cengek biasa alias cengek gorengan sekitar Rp 90.000/kg di pasar tradisional. Namun ketika panen cengek domba sedang melimpah dan harga turun lagi, harga cengek gorengan memang turun tetapi pada rentang tidak anjlok.

Gambaran harga pasar cengek biasa alias cengek gorengan, dibenarkan pula oleh Ketua I Asosiasi Pedagang Komoditas Agro (APKA) Jawa Barat, Muchlis Anwar, yang mengatakan, usaha pertanian budidaya cengek biasa atau cengek gorengan, lebih menjadi pilihan aman dibandingkan cengek domba.

Menurut Muchlis Anwar, harga panen cengek biasa ke petani memang rata-rata stabil pada rentang Rp 30.000 s.d 60.000/kg. Perbandingannya, adalah ketika harga cengek domba sedang Rp 45.000 s/d 100.000/kg.

Tetapi, katanya, ketika produksi cengek domba sedang melimpah, maka harganya anjlok ke petani sampai belasan ribu rupiah. Lain halnya harga cengek biasa alias cengek gorengan, stabil di kepala Rp 20.000-an smp Rp 40.000-an/kg.  

Baca Juga: Kejar Target Produksi Padi 2024, Penyuluhan Pertanian Secara Tatap Muka Masih Efektif di Jawa Barat

Daerah yang cocok

Di Jawa Barat, usaha pertanian cengek biasa atau cengek gorengan, sampai kini masih dilakukan di Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Sumedang, Garut, Tasikmalaya, serta beberapa kabupaten lainnya.

Ketua Asosiasi Agribisnis Cabe Indonesia (AACI) Jawa Barat, Asep Halim, kepada DeskJabar mengatakan, mengapa harga cengek biasa alias cengek gorengan lebih stabil harganya, disebabkan pengusahannya di petani pun relatif stabil. Budidaya cengek biasa populasinya tidak sefluktuatif cengek domba bisa sangat banyak maupun sedikit.

“Setahu saya, usaha budidaya cengek biasa atau cengek gorengan, jarang rugi. Sebab, pengusahannya tidak sefluktuatif cengek domba,” ujarnya.

Menurut Asep Halim, ada kelebihan karakter tanaman cengek biasa alias cengek gorengan, yaitu yang relati lebih kuat mengadapi fluktuasi cuaca. Tanaman cengek biasa juga lebih tahan hama dan penyakit, sehingga pembudidayaan lebih irit penggunaan obat-obatan.

Lain halnya cengek domba, apalagi dalam areal dengan populasi sangat banyak, diketahui sangat rentang fluktuasi cuaca dan serangan hama serta penyakit. Tak heran, modal para petani mengusahakan cengek domba, rata-rata lebih tinggi karena harus membeli obat-obatan dan mengontrol tanaman. ***

 

 

 

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Wawancara

Tags

Terkini

Terpopuler