DIMINATI Investor China, Tol Getaci bukan Satu-Satunya Jalan Tol yang Dibiayai Asing, Salah Satunya Cipali

24 Juli 2023, 12:30 WIB
Tol Cipali dari udara. Proyek Tol Getaci diminati investor asal China, tol ini bukan satu-satunya jalan tol yang melibatkan investor asing. Salah satunya Tol Cipali. /dok Polri/

DESKJABAR – Dalam market sounding proyek Tol Getaci yang dilaksanakan 13 Juli 2023, ternyata ada 2 investor asal China yang tertarik menggarapnya. Tol yan akan membentang dari Gedebage ke Ciamis tersebut, bukanlah satu-satunya jalan tol yang dibiayai dan dikuasai asing.

Selain proyek Tol Getaci, masih banyak proyek jalan tol di Indonesia yang melibatkan investor asing, salah satunya Tol Cipali atau Tol Cikampek-Palimanan.

Baca Juga: JABATANNYA Segera Berakhir, INILAH PR Besar Ridwan Kamil yang belum Selesai Dimata Pengamat Ekonomi

Ketertarikan investor asal China dalam proyek Tol Getaci dikemukakan Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan Herry Trisaputra Zuna. Menurutnya, saat dilakukan market sounding proyek Tol Getaci ada sejumlah calon investor yang berminat di proyek tersebut, di antaranya 2 investor asing asal China.

Setelah dilakukan market sounding, Kementerian PUPR berharap pelaksanaan lelang ulang akan dilakukan pada kuartai 3 atau Q3 2023, dan berharap pembangunan fisik jalan tol yang akan membentang sepanjang 108 kilometer dari Gedebage hingga Ciamis tersebut, akan dimulai akhir tahun ini.

Proyek jalan Tol Getaci bukanlah proyek tol satu-satunya yang dibangun dan dibiayai investor asing, termasuk China. Salah satu jalan tol eksisting yang dioperasikan  dengan melibatkan investor asing adalah Tol Cipali.

Sedangkan proyek jalan do di Indonesia yang dibangun dengan melibatkan investor asal China, di antaranya Tol Medan - Kuala Namu di Sumatera Utara.

Ketertarikan Investor China di Proyek Jalan Tol

Ketertarikan investor China di proyek Tol getaci dari Gedebage hingga Ciamis, bukanlah merupakan keterlibatan pertama investor negeri Tirai Bambu itu di proyek jalan tol di Indonesia.

Tol Medan-Kualanamu adalah proyek jalan tol yang melibatkan investor asal China. Tol sepanjang 17,8 kilometer  ini menelan biaya Rp 1,347 triliun. Dari total konstruksi Rp 1,347 triliun, 90% di antaranya berasal dari pinjaman China melalui Bank Exim China dan 10% dari APBN.

Baca Juga: PELAKU Kasus Subang 2021 dan Timnya Mulai Sebarkan Teror dan Intimidasi, Apakah Mereka Penyewa Rumah Hijau?

Pembangunan tol ini dimulai pada 2012 lalu. Pembangunan tol ini diresmikan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.

Ketertarikan investor China di proyek jalan tol di Indonesia merupakan bagian dari upaya China untuk semakin menanamkan investasinya di Indonesia. Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, saat ini China memiliki 15.906 proyek investasi di Indonesia.

Ia menyebut jumlah proyek tersebut lahir dari akumulasi investasi Negeri Tirai Bambu di Tanah Air, yang telah mencapai US$30,8 miliar atau setara Rp459,17 triliun (asumsi kurs Rp14.908 per dolar AS) sejak 2014 hingga 2022.

Hal itu juga pernah dikemukakan CEO PINA tahun 2019, Ekoputro Adiyanto, yang mengatakan sejak tahun 2019, minat investor asing untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia kian meninggi, terutama di jalan tol.

Menurutnya, perusahaan asal China telah meneken kesepakatan investasi sebesar Rp23 triliun dengan salah satu perusahaan jalan tol di Indonesia pada tahun 2019. China Communications Construction Company Ltd (CCCC) mengambil alih saham di badan usaha jalan tol (BUJT) sekaligus bertindak sebagai kontraktor EPC (Engineering, Procurement and Construction).

Dia menambahkan, CCCC berminat untuk berpartisipasi di beberapa proyek jalan tol sekaligus (bundling), baik yang sudah beroperasi maupun proyek dalam kontstruksi. Kendati tidak menyebut proyek jalan tol secara spesifik, Eko mengungkapkan hanya PT Jasa Marga Tbk. dan PT Waskita Toll Road (WTR) yang punya potensi untuk menjalin kesepakatan dengan CCCC.

Daftar Jalan Tol yang Melibatkan Investor Asing

 

Jika nantinya investor asal China terlibat di proyek Tol Getaci, maka aka nada sejumlah jalan tol yang diharap dan dioperasikan dengan melibatkan investor asing. Salah satunya adalah di Tol Cipali atau Cikampek-Palimanan.

Pengusahaan jalan Tol Cipali dimiliki Lintas Marga Sedaya, yang merupkakan perusahaan Joitn Venture antara PT Astra Tol Nusantara sebesar 55 persen, dan Canada Pnsion Plan Investment Board yang memiliki 45 persen saham.

Baca Juga: Istri Terdakwa Khoirul Rizal Bongkar Adanya Praktek Pungli di Rutan KPK saat Jadi Saksi Suap Walikota Bandung

Di proyek Tol Solo-Ngawi, PT Jasa Marga bermitra dengan perusahaan asal Hongkong yakni PT Kings Key Limited. Dimana investor asing itu menguasai saham 40 persen.

Demikian pula di proyek jalan Tol Ngawi-Kertosono, pada tahun 2019, PT Waskita Toll Road menjual 40% sahamnya di PT Jasa Marga Ngawi Kertosono kepada Kings Key Limited senilai Rp 562 miliar. Sebanyak 80,56% saham WTR dimiliki oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT).

Selanjutnya, investor asing juga tercatat memegang pengusahaan jalan tol di Jalan Tol Cengkareng-Kunciran Jasa Marga sebesar 78,53 persen, Synergy Quest International Ltd. sebesar 21,01 persen, PT Nindya Karya (Persero) sebesar 0,32 persen, dan PT Istaka Karya (Persero) sebesar 0,14 persen.

Investor asing lainnya adalah perusahaan asal Singapura Capital Advisors Partners Asia Pte Ltd., yang masuk dalam kepemilikan saham PT Margautama Nusantara Tbk. di beberapa ruas jalan tol.

Teranyar, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. melego dua ruas jalan tolnya yakni Kanci-Pejagan dan Pejangan-Malang ke INA yang telah memboyong investor luar negeri yakni Caisse de dépôt et placement du Québec (CDPQ) dari Kanada, APG Asset Management (APG) dari Belanda, dan Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) dari Uni Emirat Arab.

Jadi kalaupun nantinya di proyek Tol Getaci akan melibatkan investor asing asal China, maka itu bukan merupakan proyek jalan tol yang pertama. ***

Ingin mengetahui berita tentang proyek Tol Getaci lainnya, pantau di Google News Desk Jabar. KLIK DI SINI

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler