SUBANG, Produksi Pertanian Padi Ditingkatkan Berikut Inovasi Pengendalian Hama

31 Mei 2022, 15:03 WIB
Peningkatan produksi padi di utara Subang, kerjasama Koperasi Dewi Sri Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, biogro, dan petani. /Dok Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat

DESKJABAR – Peningkatan produksi pertanian padi dilakukan di utara Jawa Barat, dilakukan di Kabupaten Subang sekaligus penerapan inovasi pengendalian hama.

Aktivitas itu dilakukan secara kerjasama dilakukan oleh Koperasi Dewi Sri Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat berupa kerjasama dengan investor dengan mitra para petani di utara Subang.

Kerjasama peningkatan produksi padi tersebut, kabarnya dilakukan pada lahan seluas 5.000 hektare di utara Subang, dengan menggunakan formula bersifat penyehatan tanaman dan pemulihan kesuburan tanah, bekerjasama dengan investor.

Baca Juga: Di Subang, Nanas Simadu Khas Jalancagak, Ini Ciri-ciri yang Asli, Buruan Wisatawan Liburan Lebaran

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat, selaku Pembina Koperasi Dewi Sri, di Bandung, Selasa, 31 Mei 2022, mengatakan, pada dari hasil kajian dinas, bahwa salah satu kunci peningkatan produksi tanaman pangan, khususnya padi di Jawa Barat adalah pentingnya pemulihan kesuburan tanah.

Disebutkan, selama ini banyak lahan pertanian di Jawa Barat menjadi jenuh kandungan bahan kimia, sehingga mendesak dipulihkan kesuburannya.

“Melalui pemulihan kesuburan tanah, kandungan unsur hara pun muncul lagi dan membuat produktivitas tanaman kembali cepat, dan kondisi tanaman semakin sehat,” ujar Dadan Hidayat.

Baca Juga: Petugas POPT Jawa Barat Gunakan Drone untuk Asuransi Pertanian Melindungi Petani dari Perubahan Iklim

Ketua Koperasi Dewi Sri, Eti Mulyati, melalui Manajer Koperasi Dewi Sri, Ducky Triyanto mengatakan, bahwa luasan sawah di utara Subang untuk peningkatan produksi padi ini sekitar 5.000 hektare.

Pihak Koperasi Dewi Sri Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan investor formula jamu asal Australia, Biogro untuk kepentingan peningkatan produksi padi itu.

Menurut Ducky Triyanto, dalam kerjasama peningkatan produksi padi itu, target produktivitas padi per hektare adalah bisa naik sedikitnya 30 persen dari kondisi kini. Jika rata-rata 5-6 ton gabah kering pungut (GKP)/ha, diharapkan minimal memperoleh 7-8 ton GKP/ha.

Baca Juga: Burung Hantu Sukses untuk Mengendalikan Hama Tikus, Selamatkan Panen Padi di Ujungjaya, Sumedang

Dalam prakteknya, disebutkan, bekerjasama dengan petani di utara Subang, Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA), serta koperasi setempat, bahkan kawasan dimaksud juga diikutsertakan dalam asuransi pertanian.

Bahkan, kata Ducky, selain teknis upaya peningkatan produksi padi itu, juga sekaligus berupa inovasi pengendalian hama. Sebab dengan menggunakan jamu itu, batang tanaman padi menjadi berbulu, sehingga kurang disukai digigit oleh hama wereng.

Baca Juga: Di Majalengka, Pria Nyaris Dapat Uang Rp 2 Miliar, Tapi Harus Menikah dengan Siluman Ular di Kertajati

Penggunaan inovasi dimaksud, menurut Ducky, sebelumnya sudah berhasil membuat suatu lokasi sawah di utara Subang, yang kondisinya menderita menjadi produktif.

Bahkan di Cimahi, katanya, ada contoh suatu kawasan sawah menjadi pulih kesuburan tanah dan ekosistemnya, misalnya bermunculan kembali belut dan keong sawah. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Wawancara

Tags

Terkini

Terpopuler