Pasar Pesanan Layan-Antar Indonesia Sepertiga Total Kawasan Asia Tenggara, Tapi

29 Januari 2021, 07:55 WIB
Ilustrasi layanan pesan-antar /pxhere/

 

DESKJABAR – Pasar layanan pesan-antar Indonesia merupakan yang terbesar di Asia Tenggara yakni mencapai 3,7 miliar dolar atau hampir sepertiganya total pasar Asia Tenggara.

Hal ini terjadi karena besarnya populasi Indonesia yang mencapai 217 juta, serta adopsi smartpphone yang sangat cepat.

Sayangnya, potensi pasar layanan pesan-antar Indonesia yang sedemikian besar itu, baru menyumbang kurang dari 1 persen dari pasar layanan pesan-antar Indonesia yang mencapai 61 miliar dolar.

Baca Juga: Gawat, Pandemi Covid-19, Volume Limbah Infeksius di Jakarta Capai 12,785 Ton, Ini Datanya

"Indonesia memiliki pasar layanan pesan-antar terbesar di Asia Tenggara dengan GMV atau gross merchandise volume sebesar 3,7 miliar dolar AS," ujar Chief Operating Officer Momentum Works, Yorlin Ng, dalam temu media virtual, Kamis 28 Januari 2021.

Mengutip dari kantor berita Antara, total GMV gabungan layanan pesan-antar makanan di enam negara besar Asia Tenggara mencapai 11,9 miliar dolar AS pada 2020.

Posisi pertama Indonesia diikuti oleh Thailand (2,8 miliar dolar AS), Singapura (2,4 miliar dolar AS), Filipina (1,2 miliar dolar AS), Malaysia (1,1 miliar dolar AS) dan Vietnam (0,7 miliar dolar AS).

Baca Juga: Info Covid-19, Kemiskinan dan Pengangguran di Bogor Bertambah, Simak Langkah Pemkab Untuk Mengatasinya

Total GMV layanan pesan-antar makanan di Asia Tenggara mencapai 11,9 miliar dolar AS pada 2020, dengan pertumbuhan sebesar 183 persen tahun-ke-tahun.

Tiga dari enam negara mencapai pertumbuhan lima kali lipat lipat untuk pengeluaran layanan makanan per kapita selama 20 tahun terakhir.

Faktor pendorong pertumbuhan layanan pesan-antar makanan, menurut Momentum Works, adalah meningkatnya pendapatan siap pakai (disposable income), yang diperkirakan akan terus tumbuh dalam tahun-tahun mendatang.

Baca Juga: Empat Wakil Indonesia, Mengincar Tiket Semifinal BWF World Tour Finals 2020

Selain itu, adopsi smartphone yang sangat cepat juga menjadi faktor penunjang pertumbuhan konsumsi layanan pesan-antar makanan.

Menurut laporan Momentum Works, di enam pasar utama di Asia Tenggara, lebih dari 60 persen rumah tangga sekarang memiliki setidaknya satu smartphone.

Angka belanja Indonesia rendah

Terkait pasar Indonesia, menurut Yorlin Ng, ruang pertumbuhan signifikan bagi perusahaan layanan pesan-antar makanan di Indonesia, sangat terbuka.

Baca Juga: Jadwal Laga Lima Wakil Indonesia di BWF World Tour 2020, Empat di Antaranya Berpeluang Lolos ke Semifinal

Fakta ini juga mencerminkan kurangnya kesiapan pasar dalam mengadopsi layanan pesan-antar makanan di kota-kota tier kedua dan ketiga.

Pendapatan rumah tangga dan angka belanja konsumen untuk layanan makanan dan minuman di Indonesia termasuk yang terendah di kawasan Asia Tenggara, dengan infrastruktur yang masih tertinggal di berbagai kota.

Untuk mendorong usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merambah ranah online, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama dengan Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) pada Oktober 2020 telah meluncurkan program Pelatihan Digital UMKM Indonesia.

Program ini merupakan perluasan program pelatihan UMKM digital sebagai wujud dan komitmen pemerintah dalam memajukan, memperkuat dan memberdayakan mitra UMKM dan ultra mikro di Tanah Air.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler