Bisnis Usaha Layanan Pesan-Antar Makanan Pasarnya Sangat Potensial

- 28 Januari 2021, 18:26 WIB
/Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR - Bisnis usaha layanan pesan-antar makanan menjadi peluang usaha yang pasarnya sangat potensial di Indonesia. Sebab, trend membeli makanan dengan cara diantar terus meninggi, apalagi jumlah penduduk Indonesia sangat banyak. 

Indonesia menjadi pasar layanan pesan-antar makanan terbesar di Asia Tenggara pada 2020, menurut laporan perusahaan konsultan Momentum Works berjudul Food Delivery Platforms in Southeast Asia.

"Indonesia memiliki pasar layanan pesan-antar terbesar di Asia Tenggara dengan GMV atau gross merchandise volume sebesar 3,7 miliar dolar AS," ujar Chief Operating Officer Momentum Works, Yorlin Ng, dalam temu media virtual, dilansir Antara, dikutip DeskJabar, Kamis, 28 Januari 2021.

Baca Juga: Presiden Filipina Ingin Disuntik Vaksin Covid-19 Dipantatnya Mengundang Reaksi Kritikus

Total GMV atau gross merchandise volume gabungan layanan pesan-antar makanan di enam negara besar Asia Tenggara mencapai 11,9 miliar dolar AS pada 2020.

Posisi pertama Indonesia diikuti oleh Thailand (2,8 miliar dolar AS), Singapura (2,4 miliar dolar AS), Filipina (1,2 miliar dolar AS), Malaysia (1,1 miliar dolar AS) dan Vietnam (0,7 miliar dolar AS).

Total GMV layanan pesan-antar makanan di Asia Tenggara mencapai 11,9 miliar dolar AS pada 2020, dengan pertumbuhan sebesar 183 persen tahun-ke-tahun.

Tiga dari enam negara mencapai pertumbuhan lima kali lipat lipat untuk pengeluaran layanan makanan per kapita selama 20 tahun terakhir.

Baca Juga: Beternak Kelinci Hias, Bisnis Tetap Prospektif Pasarnya

Pengaruh smartphone

Faktor pendorong pertumbuhan layanan pesan-antar makanan, menurut Momentum Works, adalah meningkatnya pendapatan siap pakai (disposable income), yang diperkirakan akan terus tumbuh dalam tahun-tahun mendatang.

Selain itu, adopsi smartphone yang sangat cepat juga menjadi faktor penunjang pertumbuhan konsumsi layanan pesan-antar makanan. Menurut laporan Momentum Works, di enam pasar utama di Asia Tenggara, lebih dari 60 persen rumah tangga sekarang memiliki setidaknya satu smartphone.

"Karena smartphone berbasis lokasi, tidak seperti desktop. Smartphone memungkinkan platform layanan pesan-antar makanan dapat menentukan posisi saat ini yang krusial dalam membuat bisnis tersebut bertumbuh cepat," ujar Yorlin.

Baca Juga: Merasakan Kematian Dalam Peti Mati Jadi Trend di Thailand, Bisa Meningkatkan Keberuntungan


Faktor utama yang menjadikan Indonesia sebagai pasar layanan pesan-antar makanan terbesar di kawasan Asia Tenggara adalah besarnya populasi di negara ini yang mencapai 217 juta penduduk.

Meski demikian, menurut laporan Momentum Works, layanan pesan-antar makanan di Indonesia baru menyumbang kurang dari 1 persen dari pasar layanan makanan negara itu sendiri yang mencapai 61 miliar dolar AS pada 2019.

Walau hal tersebut menggambarkan ruang pertumbuhan yang signifikan bagi perusahaan layanan pesan-antar makanan di Indonesia, fakta ini juga mencerminkan kurangnya kesiapan pasar dalam mengadopsi layanan pesan-antar makanan di kota-kota tier kedua dan ketiga.

Pendapatan rumah tangga dan angka belanja konsumen untuk layanan makanan dan minuman di Indonesia termasuk yang terendah di kawasan Asia Tenggara, dengan infrastruktur yang masih tertinggal di berbagai kota. ***


Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x