DESKJABAR - LinkedIn, platform jejaring profesional buatan Microsoft Corp, menemukan sejumlah data dari pengguna mereka terekspose dan dijual di situs gelap atau forum peretas.
Situs CyberNews sebagaimana dilansir Antara, Sabtu 10 April 2021, menuliskan terdapat arsip berisi data dari 500 juta profil LinkedIn yang dijual di forum peretas.
"Anggota kami mempercayai LinkedIn dengan datanya dan kami akan mengambil tindakan untuk melindungi kepercayaan itu." Demikian pengumuman LinkedIn dalam blog resminya.
Baca Juga: Inilah Jenis Pelanggaran yang Bisa Kena Tilang Elektronik Berikut Ancaman Hukuman atau Dendanya
Melalui blog resmi, https://news.linkedin.com/2021/april/an-update-from-linkedin, LinkedIn mengatakan hasil penyelidikan mereka menemukan bahwa data tersebut merupakan agregasi dari sejumlah situs dan perusahaan.
"Data itu termasuk profil yang bisa dilihat publik, yang kelihatannya diambil dari LinkedIn," kata LinkedIn.
Kendati demikian, LinkedIn menegaskan bahwa data profil itu tidak diretas melainkan diambil dengan cara scraping atau menghimpun informasi yang ada di profil publik.
Baca Juga: Maksud Hati Berterima Kasih Karena Dikirimi Kopi, Kim Sejeong Salah Menandai Akun Teman Sendiri
Kendati demikian, LinkedIn juga menegaskan tidak ada data dari akun anggota privat yang terekspose.
Dalam pengumuman di blog resmi tersebut, LinkedIn tidak menyebutkan jumlah pasti akun pengguna yang terdampak insiden ini.
Laman CyberNews menuliskan data profil LinkedIn yang dijual di situs gelap termasuk nama pengguna LinkedIn, nama lengkap, alamat email, nomor telepon, dan jenis kelamin.
Baca Juga: Ridwan Kamil Lantik Dedi Taufik sebagai Penjabat Bupati Bandung, Ternyata Ini Pengalaman Keduanya
Baca Juga: Tiga Warga yang Dilaporkan Meninggal Dunia dalam Bencana di NTT Ternyata Masih Hidup
Terdapat juga tautan ke profil LinkedIn, tautan ke profil di berbagai media sosial dan jabatan serta informasi yang berkaitan dengan pekerjaan.***