DESKJABAR - Rangkasbitung memiliki banyak peninggalan gedung bersejarah pada saat pemerintah Belanda masih bercokol di ibukota kecamatan Kabupaten Lebak Banten ini.
Salah satu gedung peninggalan yang ada di Rangkasbitung adalah bekas pabrik minyak Mexolie yang dibangun pada tahun 1918.
Perintisan pembangunannya sendiri sudah dimulai sejak tahun 1900 berbarengan dengan dibangunnya rel Kereta Api ke Stasiun Rangkasbitung.
Baca Juga: Gerbang Tol Getaci di Kab Tasikmalaya 2 Sudah Ditetapkan, 1 Lagi Sedang Diusulkan: INI LOKASINYA!
Baca Juga: Tol Getaci akan Tersambung dengan 2 Jalan Tol Ini di Cilacap: BANDUNG-YOGYAKARTA BISA 3 JAM
Konon pabrik minyak sawit di Rangkasbitung pada masanya dulu merupakan pabrik minyak kelapa sawit dengan produksi minyaknya terbesar di Asia Tenggara.
Mexolie adalah kependekan dari N.V Maatschppij tot Exploitatie van Olie-Fabriek. Rangkasbitung bukan hanya satu-satunya sebab di beberapa tempat lainnya ikut pula didirikan pabrik serupa seperti di Banyuwangi Jawa Timur, Kebumen Jawa Tengah dan Cilacap Jawa Tengah.
Pembangunan stasiun Rangkasbitung pada tahun 1900 untuk memudahkan pendistribusian minyak kelapa sawit ini ke beberapa kabupaten yang ada di Indonesia.
Puluhan tahun lamanya Mexolie menjadi produsen pabrik minyak kelapa sawit Yang bahan dasarnya didatangkan dari daerah Sawarna Banten menjadikan Rangkasbitung dikenal tak hanya di dalam negeri.
Pabrik minyak kelapa sawit ini menghentikan usahanya tahun 2006 lalu. Kini sisa kejayaan pabrik ini masih terongok di belakang Rangkasbitung Plaza (Rabinza) yang lokasinya tak jauh dari stasiun Rangkasbitung Lebak Banten.
Namun sayang kondisi bekas pabrik minyak kelapa sawit ini dibiarkan tidak terurus, beberapa warga terlihat menyimpan kardus bekas dan benda-benda bekas lainnya di dalam bekas gedung utama.
Padahal letaknya yang strategis di pusat kota Rangkasbitung, bekas gedung ini sebetulnya masih bisa berdiri di area sekitarnya sebuah cafe atau spot foto yang bisa mendatangkan pengunjung untuk datang ke sini.
Baca Juga: Jelang Idul Adha 1444 H/2023 M, DPKP Kab. Ciamis Gelar Pasar Murah
Sebuah bangunan kuno di Blitar Jawa Timur misalnya telah disulap menjadi sebuah cafe yang memungkinkan anak mudanya datang sekaligus belajar literasi sejarah ihwal gedung yang dulu menjadi kebanggaan warga Rangkasbitung.
Atau bisa mengambil inspirasi dari pabrik gula yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu di Banjaratma kabupaten Brebes Jawa Tengah yang kemudian menjadi daya tarik pengunjung rest are di TOL trans Jawa, KM 260B.
Terlebih lokasinya tak jauh dari stasiun Rangkasbitung yang menjadi stasiun transit dari Jakarta ke Stasiun Merak atau sebaliknya. Jika gedung ini dirubah fungsikan bukan tidak mustahil bisa menjadi sebuah destinasi wisata menarik di Rangkasbitung Kabupaten Lebak Banten ***