Network
DESKJABAR – Bagi pecinta musik Indonesia era 1990an pasti mengenal penyanyi asal negeri Jiran bernama lengkap Wan Aishah binti Wan Ariffin atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Aishah.
Dikenal dengan lagu-lagu cintanya, nama Aishah sempat mengejutkan publik musik Indonesia melalui lagu “Janji Manismu”.
Penyanyi kelahiran 3 Januari 1965 ini berhasil mencuri hati publik musik pop Indonesia yang datang dari Malaysia bersama penyanyi lainnya seperti Puan Sheila Majid, Anita Serawak, Almarhumah Famieza dan Siti Nurhaliza.
Baca Juga: Di Garut ada Gunung Ewe Randa, Bikin Penasaran Wisatawan: INI MITOS dan SEJARAHNYA
Aishah dikenal memiliki kekemampuan menjangkau nada-nada tinggi pada saat bernyanyi. Cengkok Melayu dan penampilan kalemnya menjadi ciri khas darinya
Tahun 1990 boleh jadi tahun keberuntungan Aisha di jagat musik tanah air, melalui album bertajuk berjudul yang diambil dari namanya sendiri “Aishah” dengan lagu “Janji Manismu” Aisah tidak hanya sukses di pasaran lagu pop Indonesia.
Lagu tersebut dinobatkan menjadi lagu terbaik pada tahun 1990 oleh TV3 Malaysia.
Ada satu lagi di album perdananya yang juga menjadi lagu pop yang beberapa kali masuk di tangga lagu pop di beberapa radio kala itu.
Lagu “Camar yang Pulang” menjadi lagu hits kedua di album Aisah bersama 8 lagu lainnya yang dua diantaranya menampilkan talenta Aishah sebagai penyanyi berdarah melayu yang mampu membawakan lagu melayu berjudul “Bahtera Merdeka” dan Syurga Di Telapak Kaki Ibu”
Karinya melesak seperti roket, Aisah pun meraih gelar Artis Paling Populer dan Artis Wanita Paling Populer dalam Anugerah Bintang Populer yang diadakan oleh Salem, Berita Harian, dan RTM.
Baca Juga: Hasil Sepakbola SEA Games 2023 Kamboja, Indonesia Gasak Myanmar, Ramadhan Sananta Penuhi Ambisi
Aishah juga menjadi pemenang dalam anugerah Penghibur TV Terbaik Anugerah Seri Angkasa.
Sukses yang telah digenggam di album perdana disusul album kedua berjudul “Aishah II” pada 1991 yang mengapungkan hits lagu “Cinta Kita”, "Kemaafan Dendam Yang Terindah" dan "Fatwa Pujangga".
Main Film
Pada tahun yang sama Aishah bermain dalam film "Syakila" bersama Rahim Maarof dan Kuza. Film itu merupakan film pertama dan terakhirnya, karena penyanyi ini lebih memilih fokus di dunia tarik suara.
Album ketiga masih diambil dari namanya berjudul “Aishah III” pada tahun 1992 yang menawarkan lagu “Asia Sedunia” (1992).
Namun debutnya di album ketiga tak secemerlang dibandingkan dua album sebelumnya.
Baca Juga: Nasib Anak Hilang di Subang, Ustadz Faizar Geram Malah Jadi Konten Horor Oleh Sejumlah Orang
Lagu hits dari album ketiga adalah "Selanjur Bercinta". Yang memang tak seakrab dibanding lagu Aishah sebelumnya.
Aishah memulai karir bernyanyi pada tahun 1983 setelah menjuarai acara ajang pencarian bakat penyanyi di Kula Lumpur.
Dari ajang tersebut Aishah ditawari menjadi penyanyi dari perusahan rekaman Life Records dengan merilis album bersama Malek Ridzuan.
Penyanyi bersuara tinggi ini sempat menimba ilmu Sains Politik di Universitas Auckland Selandia Baru. Di negara itu Aishah ikut acara mencari bakat “Telequest” dan menjadi juara tiga.
Keberuntungan menghampiri Aishah setelah sebuah band Soul On Ice (Fan Club) merekrut vokalis. Aishah pun resmi menjadi vokalis dari grup Band Selandia bersama Paul Moss (gitar), Malcolm Smith (keyboard), Dave Larsen (drums), dan Glenn Peters (bass).
Bersama grup band ini, Aishah sempat merilis dua album, “Sensation” dan “Respect The Beat”.
Di tengah gencarnya penyanyi pendatang yang terus bermunculan, tak menyurutkan popularitas dari penyanyi yang sudah merilis 10 album ini. Beberapa kegiatan panggung Offair masih terus menghampirinya. ***
