TIBA di Piala Dunia 2022 Qatar, Pemain Brazil, Antony, Membawa Label Sebagai Anak yang Lahir dari Neraka

- 17 November 2022, 10:00 WIB
Antony tiba di Piala Dunia 2022 Qatar bersama Brazil dengan membawa label sebagai anak yang lahir dari neraka
Antony tiba di Piala Dunia 2022 Qatar bersama Brazil dengan membawa label sebagai anak yang lahir dari neraka /Instagram @antony00/

DESKJABAR – Tim Brasil yang menjadi tim favorit juara di Piala Dunia 2022 Qatar, sudah tiba di Qatar sejak 10 November 2022.

Salah seorang pemain Brasil yang jadi sorotan saat ini adalah pemain asal Manchester United atau MU, Antony.

Pemain berusia 22 tahu itu tiba di Piala Dunia 2022 Qatar dengan membawa label sebagai pemain yang lahir dari neraka.

Baca Juga: PIALA DUNIA 2022 Qatar, Ronaldo Disambut Dingin di Tim Portugal, Dia Bukan Lagi Bintang yang Jadi Tumpuan

Antony lahir dan tumbuh dari daerah yang penuh dengan kriminalitas dan kekerasan, bagaikan di neraka.

Cerita kelam masa kecil Antony dipaparkannya belum lama ini di media Tribune Player tentang perjalanan masa kecilnya.

Dalam pengakuannya, pemain bernama lengkap Antony Matheus dos Santos, lahir di kawasan Favela, Osasco, Sao Paulo, Brazil.

Dia menggambarkan Favela sebagai neraka. Kawasan oemukiman padat penduduk di Sao Paulo yang juga dikenal sebagai sarang kriminal, narkoba, dan geng.

"Saya lahir di neraka. Itu bukan lelucon. Untuk teman-teman Eropa saya yang tidak tahu, favela tempat saya dibesarkan di Sao Paulo sebenarnya disebut Inferninho  atau neraka kecil'," tulis Antony .

"Jika Anda benar-benar ingin memahami saya sebagai pribadi, maka Anda harus memahami dari mana saya berasal. Sejarah saya. Akar saya. Inferninho,” ujarnya.

Baca Juga: JANGAN Kaget Jika Menerima WA dari BPJS Kesehatan untuk Segera Skrining Kesehatan, Ini yang Harus Dilakukan

PemainMU tersebut menceritakan hanya beberapa langkah dari pintu rumahnya, selalu ada pengedar narkoba yang melakukan bisnis, dan bau asap narkoba tercium lewat jendela rumah.

Dia juga memaparkan bahwa penemuan mayat yang tergeletak di jalanan sudah merupakan pemandangan hal biasa.

Antony menceritakan bagaimana saat dia masih kecil ketika sedang berangkat ke sekolah dia menemukan seorang pria tergeletak.

"Bung, beberapa hal yang saya lihat .... Hanya mereka yang pernah hidup yang bisa mengerti. Dalam perjalanan saya ke sekolah suatu pagi, ketika saya mungkin berusia 8 atau 9 tahun, saya menemukan seorang pria terbaring di gang," katanya.

Baca Juga: Seru, Para Pemain Proliga dan Livoli Tampil di Semifinal Bola Voli Porpov Jabar 2022 di Subang Hari Ini

"Dia tidak bergerak. Ketika saya semakin dekat, saya menyadari dia sudah mati. Di favela, Anda menjadi mati rasa terhadap hal-hal ini. Tidak ada cara lain untuk pergi, dan saya harus pergi ke sekolah. Jadi saya tutup saja mataku dan melompati mayat itu," ujar Antony.

Pemain Brasil itu menandatangani kontrak dengan MU pada akhir jendela transfer musim panas dengan nulai 100 juta euro dari Ajax , tetapi itu merupakan jalan yang sangat sulit untuk mencapai titik itu.

Antony tumbuh dengan bakatnya bermain sepakbola sejak kecil dengan dukungan ayah dan kakak laki-lakinya.

Dia menceritakan bagaimana ayahnya akan berteriak dari jedenla agar orang-orang di luar tidak rebut karena melihat anak-anaknya sedang menonton pertandingan sepakbola di televise.

Di Favela semua orang bermain sepakbola, entah itu anak-anak, guru, orang tua, pekerja, sopir bus, bahkan pengedar narkoba dan gangster sekalipun.

Baca Juga: Sengaja Mati Lalu Hidup Lagi, Rekayasa Urip Saputra Akhirnya Terbongkar: Ini Kronologi Kelakuannya

"Setiap hari, kakak laki-laki saya akan membawa saya ke alun-alun untuk bermain sepak bola. Di favela, semua orang bermain. Anak-anak, orang tua, guru, pekerja konstruksi, supir bus, pengedar narkoba, gangster," jelasnya.

Kini Antony tumbuh menjadi salah satu pemain sepakbola muda Brazil yang akan bersinar. Suporter MU bahkan melihat dia diprediksi akan menjadi pemain bersinar di masa mendatang.

Di Piala Dunia 2022 Qatar, Antony akan memperlihatkan kepiawaiannya di ajang sepakbola yang paling bergensi di Qatar.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: marca.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x