PemainMU tersebut menceritakan hanya beberapa langkah dari pintu rumahnya, selalu ada pengedar narkoba yang melakukan bisnis, dan bau asap narkoba tercium lewat jendela rumah.
Dia juga memaparkan bahwa penemuan mayat yang tergeletak di jalanan sudah merupakan pemandangan hal biasa.
Antony menceritakan bagaimana saat dia masih kecil ketika sedang berangkat ke sekolah dia menemukan seorang pria tergeletak.
"Bung, beberapa hal yang saya lihat .... Hanya mereka yang pernah hidup yang bisa mengerti. Dalam perjalanan saya ke sekolah suatu pagi, ketika saya mungkin berusia 8 atau 9 tahun, saya menemukan seorang pria terbaring di gang," katanya.
"Dia tidak bergerak. Ketika saya semakin dekat, saya menyadari dia sudah mati. Di favela, Anda menjadi mati rasa terhadap hal-hal ini. Tidak ada cara lain untuk pergi, dan saya harus pergi ke sekolah. Jadi saya tutup saja mataku dan melompati mayat itu," ujar Antony.
Pemain Brasil itu menandatangani kontrak dengan MU pada akhir jendela transfer musim panas dengan nulai 100 juta euro dari Ajax , tetapi itu merupakan jalan yang sangat sulit untuk mencapai titik itu.
Antony tumbuh dengan bakatnya bermain sepakbola sejak kecil dengan dukungan ayah dan kakak laki-lakinya.
Dia menceritakan bagaimana ayahnya akan berteriak dari jedenla agar orang-orang di luar tidak rebut karena melihat anak-anaknya sedang menonton pertandingan sepakbola di televise.